4 Teori Belajar Dalam Pedagogik

Beranda / Berita / 4 Teori Belajar Dalam Pedagogik
12 September 2022
4 Teori Belajar Dalam Pedagogik

Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia, mereka mencurahkan tenaga dan waktunya kepada anak ajarnya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Untuk itu para guru perlu dibekali oleh beragam keterampilan dalam mengajar, salah satunya adalah keterampilan pedagogik. Nah, jenis keterampilan ini memiliki beberapa unsur yang wajib ditekuni, salah satunya adalah pemahaman teori belajar.

Iya, kalian tidak salah baca. Ternyata teknik belajar pun ada teorinya. Hal ini yang perlu dipahami oleh guru karena berkaitan dengan pemahaman anak didik ketika sedang belajar di sekolah. Ini bisa berimbas pada prestasi akademik maupun prestasi non-akademik yang mampu diraih oleh mereka. Tentunya memiliki murid yang berprestasi adalah mimpi setiap guru, kan?

Sesuai dengan isi buku “Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPK - Pedagogi” yang dibuat oleh Tim GTK Pendidikan Dasar (2021), yuk mari simak 4 teori belajar dalam kompetensi pedagogik yang bisa kalian pelajari.

Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik memiliki arti teori belajar melalui tingkah laku. Seseorang dianggap belajar jika ia telah terlihat perubahan dalam tingkah lakunya, dimana ini dapat dilakukan analisis secara terukur. Teori ini berpusat antara interaksi dari stimulus dan respon atau bisa disebut sebagai S-R (Stimulus - Respon) psikologis.

Stimulus dapat berbentuk penyampaian yang diberikan guru, dan apa saja yang dihasilkan peserta didik dari hal tersebut adalah respon. Aplikasi dari teori ini dapat berbentuk kegiatan belajar yang menekankan aktifitas “mimetic” yang menuntut anak didik mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah dipelajari, seperti mengerjakan laporan, kuis hingga tes.

Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada pentingnya proses belajar daripada hasil belajarnya. Beberapa penganut teori ini berpendapat bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan oleh persepsi dan pengalamannya yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif setiap manusia.

Dalam kegiatan belajar, proses belajar ilmu perlu dilakukan secara interaktif yang berkesinambungan dengan lingkungan. Cara ini diharapkan mampu memproses persepsi anak didik yang kemudian membentuk hubungan antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang telah tersimpan sebelumnya. Maka dari itu keterlibatan anak didik secara aktif sangatlah penting agar proses belajar menjadi lebih hidup.

Teori Belajar Konstruktivisme

Teori Belajar Konstruktivisme meyakini bahwa proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan berasal dari anak didik itu sendiri. Jadi para siswa harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir maupun berlatih mengutarakan pendapatnya tentang apa yang dipelajari. Sementara peranan guru adalah membantu agar proses pembentukan pengetahuan tersebut berjalan dengan lancar. Guru tidak harus mentransfer pengetahuannya yang dimiliki, tetapi membantu siswa membentuk pengetahuannya sendiri. Ini menuntut para guru untuk lebih memahami jalan pikiran siswanya dalam belajar.

Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik meyakini perkembangan pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Dengan kata lain, memanusiakan manusia. Teori ini bertujuan membantu kepribadian murid dengan melakukan berbagai kegiatan yang positif, dimana proses belajar dianggap berhasil jika anak didik telah memahami lingkungan dan dirinya sendiri.

Pada praktiknya, teori ini sering dikritik karena sukar diterapkan. Teori ini cenderung lebih dekat dengan bidang filsafat atau teori kepribadian alih-alih berbicara dalam lingkup bidang pendidikan. Namun sumbangan teori ini  tetap memberikan dampak yang cukup besar, para guru maupun anak didik dapat menjalin hubungan yang kuat untuk membantu proses belajar anak didik.

Itulah sekilas 4 jenis teori belajar yang akan dipelajari dalam ilmu pedagogik. Tentunya masing-masing teori memiliki bahasan yang lebih dalam, paling tidak kalian yang tertarik dalam dunia pendidikan dapat menggunakan informasi dalam artikel ini sebagai pengantar belajar. Materi ini menjadi topik bahasan dalam pembelajaran mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling S1 di Ma’soem University.

Jurusan ini akan banyak membahas topik dunia pendidikan dan bagaimana menjadi pembimbing bagi para peserta didik. Layaknya seorang guru BK maupun konselor, mereka sama-sama akan membantu untuk melakukan pengecekan kesehatan mental peserta didik/karyawan dan membantu untuk memecahkan masalah tersebut. Di Ma’soem University sendiri, kalian bisa mendapatkan kesempatan belajar ini dengan biaya kuliah yang terjangkau. Jadi tunggu apa lagi, mari bergabung menjadi mahasiswa Ma’soem University!

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University