7 Stereotip Lucu yang Sering Didengar Mahasiswa Prodi BK

Beranda / Berita / 7 Stereotip Lucu yang Sering Didengar Mahasiswa Prodi BK
12 Februari 2020
7 Stereotip Lucu yang Sering Didengar Mahasiswa Prodi BK

Program studi Bimbingan Konseling merupakan program studi yang sedang populer di kalangan calon mahasiswa Indonesia. Berbeda dengan prodi lainnya yang biasanya melibatkan ilmu komputer seperti prodi sistem informasi atau manajemen informatika, prodi Bimbingan Konseling lebih mengutamakan ilmu psikologi yang sangat membantu masyarakat.

Meskipun prodi ini termasuk sebagai prodi yang cukup populer, akan tetapi kebanyakan masyarakat bahkan mahasiswa prodi lainnya masih belum memiliki wawasan yang cukup akan program studi ini sehingga hal ini melahirkan banyak stereotip lucu yang mungkin sering didengar oleh mahasiswa prodi BK.

Berikut merupakan 7 stereotip lucu yang sering didengar mahasiswa prodi BK:

1. Anak BK bisa baca pikiran

Mungkin dikarenakan program studi ini mempelajari tentang teori psikologi dan kepribadian manusia, hal ini membuat mahasiswa Bimbingan Konseling sering dianggap sebagai anak yang bisa baca pikiran orang.

Jadi, tidak heran jika mahasiswa prodi BK sering mendengar omongan "waduh bisa baca pikiran orang ya?" atau "Hati-hati, nanti bisa dibaca lagi kepribadianku".

Walaupun stereotip ini sudah melekat di kalangan masyarakat, perlu diketahui bahwa membaca pikiran itu adalah sesuatu yang sangat sulit, bahkan mustahil untuk membaca pikiran orang yang baru dikenal.

Diperlukan banyak pelatihan dan tes tertentu agar bisa membaca pikiran seseorang, itupun belum menentukan kalau hasil bacaannya bisa tepat.

2. Bisa diminta untuk baca kepribadian orang

Selain mendapat stereotip kalau mahasiswa BK itu bisa bicara pikiran orang lain, mereka juga mendapat stereotip kalau mereka juga bisa diminta untuk membaca kepribadian orang.

Walaupun mahasiswa BK memang bisa membaca kepribadian orang, akan lebih baik kalau tugas membaca kepribadian orang itu diserahkan ke mahasiswa yang sudah senior seperti yang ada di semester 6 atau lebih.

Karena kebanyakan mahasiswa yang masih awam masih belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang membaca kepribadian seorang sehingga jika tetap diminat, mungkin jawaban yang didapat adalah senyum awkward.

3. Anak BK bisa dijadikan konselor gratis

Salah satu materi yang akan dipelajari oleh Mahasiswa prodi Bimbingan Konseling adalah masalah mental manusia dan cara mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Materi ini cukup berguna untuk masyarakat, akan tetapi kesadaran masyarakat khususnya kerabat atau keluarga akan materi ini telah melahirkan anggapan kalau mahasiswa Bimbingan Konseling bisa dijadikan sebagai teman konseling gratis.

Stereotip ini mungkin sudah kental di kalangan masyarakat, tetapi perlu diketahui tidak semua mahasiswa Bimbingan konseling bisa memberikan konseling secara gratis.

Karena mahasiswa masih belajar, sehingga mereka tidak akan tahu bagaimana cara memberikan konseling yang sebenarnya. Jadi, jangan anggap lagi jika ada kenalan yang merupakan anak BK, dia bisa dijadikan sebagai konsultan gratis.

4. Bisa diminta untuk bantuan kerjakan tes psikotes

Tes psikotes merupakan suatu tes yang akan diambil oleh mahasiswa di suatu saat dalam kariernya. Dikarenakan tes psikotes ini cukup sulit, hal ini membuat mereka mencari bantuan dari orang yang kiranya bisa memberikan bantuan tentang cara mengerjakan tes psikotes tersebut dan salah satu orang yang kiranya bisa membantu mereka adalah mahasiswa bimbingan konseling.

Jadi, inilah alasan kenapa mahasiswa Bimbingan Konseling sering mendapat notifikasi ataupun foto soal ujian dari teman-temannya yang sedang mengerjakan ujian masuk perusahaan.

Namun, memberikan tips dan trik mengerjakan tes psikotes tidak mudah seperti apa yang dikira karena belum tentu kalau mahasiswanya memiliki ilmu yang cukup akan tes tersebut sehingga jangan heran jika kualitas jawaban yang didapat kurang memuaskan.

5. Suka menganalisis diri sendiri dan orang

Ada anggapan kalau mahasiswa Bimbingan Konseling suka menganalisis diri sendiri dan orang lain. Hal ini disebabkan ketika menjalani kurikulum program studi, mereka akan mempelajari ilmu konseling yang akan mereka terapkan sehari-hari.

Contohnya, ketika ada orang yang merasa senang, di otak mahasiswa bimbingan konseling akan muncul pemikiran seperti "waduh ada yang senang, coba dipikir-pikir dulu gimana ya proses orang itu bisa senang".

Pemikiran seperti ini telah menimbulkan stereotip kalau mahasiswa Bimbingan Konseling itu suka menganalisis dirinya sendiri dan orang lain, tetapi apakah stereotip ini benar?

Stereotip ini benar, akan tetapi tidak semua mahasiswa memikirkan hal ini, hanya mereka yang benar-benar serius mempelajari ilmu bimbingan konseling.

6. Problem solver untuk semua permasalahan hidup

Mahasiswa prodi Bimbingan Konseling suka curhat. Hal ini tentu tidak mengagetkan karena di salah satu materinya konseling, mahasiswa akan diharuskan untuk curhat dengan temannya. Tujuannya itu untuk mengenal kepribadian manusia lebih mudah.

Inilah yang menyebabkan mahasiswa prodi Bimbingan Konseling dianggap sebagai problem solver untuk semua permasalahan hidup.

Namun, menjadi problem solver ini tidak semudah yang dikira, seseorang harus bisa menguasai semua materi yang ada di program studi S1, kemudian melanjutkan pendidikan ke S2 untuk meraih posisi tersebut.

7. Prospek kerja cuma jadi konselor

Ketika mereka mendengar kata Bimbingan dan Konseling, mereka akan teringat dengan seorang konselor yang tugasnya mengonsultasikan anak yang bermasalah sehingga hal ini menimbulkan adanya stereotip kalau mahasiswa program studi Bimbingan Konseling itu hanya akan menjadi konselor.

Prospek kerja sebagai konselor merupakan prospek kerja yang paling sering didapat oleh mahasiswa lulusan Bimbingan Konseling, akan tetapi masih ada banyak prospek kerja lain yang bisa dipilih mahasiswa lulusan prodi BK seperti dosen, menteri pendidikan, peneliti, hipnoterapis, staf HRD, konsultan pengembang SDM, dan pengusaha sekalipun.

Jangan beranggapan lagi kalau mahasiswa Bimbingan Konseling itu konseling, masih ada banyak prospek kerja lainnya dan gajinya juga cukup menggiurkan.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University