ANALISIS MINERAL

Beranda / Berita / ANALISIS MINERAL
7 Maret 2021
ANALISIS MINERAL

Pernahkah kita bertanya mengapa begitu banyak merek produk air mineral yang ada di pasaran sekitar lingkungan kita? Jawabannya tentu saja karena demand / tingkat perminataan pasar yang tinggi. Betapa tidak, air mineral atau yang sering disebut “air putih” oleh masyarakat kita sangat dibutuhkan setiap harinya. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat sekitar 60%-70%  tubuh manusia didominasi oleh air sehingga tingkat kebutuhan untuk memeuhi kandungan tersebut pun begitu besar.

Berbagai cara dilakukan oleh tenaga pemasar / marketing di setiap produk air mineral untuk meyakinkan konsumen bahwa kandungan dalam produk tersebut mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun masih banyak masyarakat yang belum teredukasi secara utuh mengenai jenis, fungsi dan sumber mineral yang bisa kita dapatkan di jenis makanan/minuman tertentu.

Sebagian besar bahan makanan, yaitu 96% terdiri atas bahan organik dan air. Sisanya terdiri atas unsur-unsur mineral. Unsur mineral juga dikenal sebagai bahan organik. Mineral dibagi menjadi 2, yaitu:

mineral makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar) seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang; dan
mineral mikro (dibutuhkan tubuh dalam jumalah sedikit) seperti besi, iodium, mangan, tembaga, seng, kobal, dan flour.

Berikut berisi jenis mineral, sumber mineral serta fungsi bagi tubuh mansia:

  • Mineral Natrium (Memelihara pH dan cairan tubuh) : Terdapat pada Daging, sayuran garam, bumbu (ingredient)
  • MIneral Kalium (Memelihara pH cairan tubuh intraselluler) : Terdapat pada Daging, buah-buahan, susu, serealia, ikan, telur, sayuran
  • MIneral Klorida (Memelihara keseimbangan elektrolit dalam tubuh, memelihara Ph cairan ekstraseluler) : Terdapat pada Sayuran & buah-buahan 
  • Kalsium (Membantu pembentukan tulang dan gigi) : Terdapat pada Buah-buahan, susu, telur, biji-bijian, ikan 
  • Magnesium (Memelihara fungsi kardiovaskuler, tekanan darah, konstraksi otot jantung; sebagai aktivator enzim yang memecah gugus fosfat) : Terdapat pada Susu, serealia sayuran hijau, daging buah-buahan, kacang-kacangan 
  • Fosfor (Pembentukan tulang dan gigi) : Terdapat pada Daging, sayuran, kedelai, ikan 
  • Belerang  (Sebagi suatu unsur penyusun protein) : Terdapat pada Susu, daging
  • Zat Besi (Pembentukan hemoglobin (Hb); berperan sebagi kafaktor sitokrom oksidase; dan memelihara kerja moglobulin otot jantung) : Terdapat pada Ikan, hati, jantung, ginjal, kuning, telur, daging
  • Lodium ( Pembentukan tiroksin ) : Terdapat pada Garam iodium
  • Mangan (Kofaktor enzim mevalonat-kinase dan piruvat-kinase) : Terdapat pada Hati, ginjal, kacang-kacangan, biji-bijian. 
  • Tembaga (Kafator enzim tirosinase dan sitokrom oksidase) : Terdapat pada Hati, kerang, udang, coklat, buah.
  • Seng (Berperan dalam pembentukan insulin dan aktivasinya untuk menyembuhkan luka ) : Gandum, kacang, telur, ikan, sayur-sayuran 
  • Kobalt ( Sebagi kafaktor enzim peptidase, merupakan bagian dari vitamin B12 yang dapat mencegah anemia pernisiosa) : Terdapat pada Hati, ginjal, sayur-sayuran , buah-buahan
  • Flour (Mencegah karang gigi) : Terdapat pada susu

Terdapat juga sekelompok mineral yang disebut dengan ultra-sekelumit (ultra trace) seperti nikel, vanadium, arsen, dan boron. Beberapa mineral juga telah diketahui bersifat toksis pada tubuh manusia, oleh karena itu, harus dihindari dalam diet manusia. Mineral toksis ini mencakup timbal, merkuri, kadmium dan aluminium.

 

*Artikel Prodi Teknologi Pangan & Agribisnis Universitas Masoem*

Sumber Kutipan: Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt. (Analisis Komponen Makanan)

 

 

 

 

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University