Pernahkah kita bertanya mengapa begitu banyak merek produk air mineral yang ada di pasaran sekitar lingkungan kita? Jawabannya tentu saja karena demand / tingkat perminataan pasar yang tinggi. Betapa tidak, air mineral atau yang sering disebut “air putih” oleh masyarakat kita sangat dibutuhkan setiap harinya. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat sekitar 60%-70% tubuh manusia didominasi oleh air sehingga tingkat kebutuhan untuk memeuhi kandungan tersebut pun begitu besar.
Berbagai cara dilakukan oleh tenaga pemasar / marketing di setiap produk air mineral untuk meyakinkan konsumen bahwa kandungan dalam produk tersebut mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun masih banyak masyarakat yang belum teredukasi secara utuh mengenai jenis, fungsi dan sumber mineral yang bisa kita dapatkan di jenis makanan/minuman tertentu.
Sebagian besar bahan makanan, yaitu 96% terdiri atas bahan organik dan air. Sisanya terdiri atas unsur-unsur mineral. Unsur mineral juga dikenal sebagai bahan organik. Mineral dibagi menjadi 2, yaitu:
mineral makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar) seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang; dan
mineral mikro (dibutuhkan tubuh dalam jumalah sedikit) seperti besi, iodium, mangan, tembaga, seng, kobal, dan flour.
Berikut berisi jenis mineral, sumber mineral serta fungsi bagi tubuh mansia:
Terdapat juga sekelompok mineral yang disebut dengan ultra-sekelumit (ultra trace) seperti nikel, vanadium, arsen, dan boron. Beberapa mineral juga telah diketahui bersifat toksis pada tubuh manusia, oleh karena itu, harus dihindari dalam diet manusia. Mineral toksis ini mencakup timbal, merkuri, kadmium dan aluminium.
*Artikel Prodi Teknologi Pangan & Agribisnis Universitas Masoem*
Sumber Kutipan: Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt. (Analisis Komponen Makanan)