
DI MASA PANDEMI Covid-19 pengguna internet dan media social meningkat tajam,tentunya diikuti dengan berbagai perubahan yang cepat perubahan pada anak-anak generasi milenial dan generasi Z yang berlari sangat kencang dalam teknologi ditambah dengan perubahan perilaku dan kepribadian yang semakin bebasnya perubahan nilai moral, social dan budaya baru.
Jika dihubungkan teori generasi (generation theory) maka dikategorikan menjadi lima generasi yaitu generasi babyboomer yang lahir tahun 1946-1964, generasi X yang lahir tahun 1965-1980, generasi Y yang lahir tahun 1981-1994, generasi Z yang lahir tahun 1995-2010, dan generasi alfa yang lahir tahun 2011-2025.
Dalam dunia pendidikan saat ini generasi terbanyak yang di hadapi adalah generasi Z (disebut juga igeneration, generasi net atau generasi internet) yang terlahir dari generasi X dan Y.
Generasi ini memiliki kriteria; sifat independen, bebas, keras kepala, pragmatis, dan cenderung terburu-buru sebagai sifat alami generasi Z (gen Z). Generasi ini sangat akrab dengan dunia digital dan internet, kesehariannya memiliki ketergantungan pada dunia digital dan internet dan banyak yang tidak bisa hidup tanpa keduanya.
Secara umum karakteristik The Net Generation adalah multitasking (kecenderungan melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan), generasi digital karena lahir pada zaman digital, kehidupan sosialnya lebih banyak dihabiskan dengan memanfaatkan dunia maya, selalu ngin mendapat pengakuan, memiliki ambisi yang besar, dan menyukai kampanye yang kekinian.
Mengutif Future of Jobs Report dalam Word Economic Forum 2016, Generasi Z harus disiapkan menjadi generasi penerus yang memiliki skill atau kemampuan: Critical thingking, creativity, people management, complex problem solving, coordinating with others, emotional intelligence, judgement and decision making, service orientation, negotiation, dan cognitive flekxibility.
Maka yang dibutuhkan oleh Net Generation adalah bimbingan, tentunya kita tidak ingin jika generasi yang gagap teknologi dan kita juga tidak mengharapkan teknologi dipegang oleh“orang-orang yang salah”.Di dalam belajar, anak-anak net generation cenderung menyukai hal-hal yang bersifat aplikatif dan menyenangkan.
Selanjutnya kita harus bisa mengakomodir kecenderungan anak Net Generation dalam bermedia sosial online. Menjadi kunci memahami Net Generation adalah berinterasi atau berkomunikasi secara terbuka, mau meberikan penghargaan, mau bersimpati dan empati, memberikan contoh atau model pembelajaran yang menyenangkan dan harus bisa menjadi rol model bagi mereka.
Alhasil, tantangan terberat net generation adalah bukan tentang jiwa pemuda mereka, melainkan bagaimana menyakinkan para generasi terdahulu dapat bersifat senang terhadap mereka.