Di zaman serba modern ini di mana semua hal bisa dilakukan dengan bantuan teknologi membuat banyak orang terutama orang yang sudah berminat untuk memulai usaha sendiri bertanya, apa jadi pengusaha pangan di era digital masih menguntungkan?
Kedengarannya, pertanyaan ini penuh dengan keraguan karena di zaman di mana elektronik merupakan tren masyarakat membuat banyak orang takut kalau mereka memulai usaha pangan sendiri, produk pangan mereka tidak akan populer di kalangan masyarakat.
Akan tetapi tren elektronik ini tidak bisa dijadikan sebagai jawaban iya kalau memulai usaha pangan itu sudah ketinggalan zaman karena untuk mendapatkan jawaban yang pasti mengenai potensi memulai usaha pangan sendiri di era digital.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk melihat peluang keberhasilan usaha pagan di era digital sekarang dan faktor ini harus dipertimbangkan sebaik mungkin sebelum memulai usaha pangan sendiri.
Jadi, apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pangan di era digital seperti sekarang ini?
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pangan di era digital:
1. Ketersediaan bahan baku
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia. Kekayaan alam ini terbentang dari sabang sampai Merauke.
Selain itu, Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sehingga bisa membuat tanah di Indonesia menjadi subur dan kaya akan mineral.
Dengan ini, ketersediaan dan kualitas sumber daya alam di Indonesia sudah cukup baik untuk dimanfaatkan oleh anak bangsa sebagai bahan baku untuk pembuatan produk pangan.
Contoh kekayaan alam di Indonesia yang bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan produk pangan seperti padi, jagung, tebu, kopi, kelapa sawit, dan masih banyak lagi.
2. Permintaan dari konsumen
Walaupun elektronik atau gadget merupakan produk yang sedang banyak dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Produk pangan akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat karena produk pangan ini merupakan kebutuhan yang wajib manusia miliki, bahkan untuk 100 tahun ke depan kebutuhan pangan tidak akan ketinggalan oleh zaman.
Jadi, tidak peduli apapun zamannya, memulai usaha pangan bisa dibilang menguntungkan karena permintaan masyarakat terhadap produk pangan akan selalu ada.
3. Tingkat persaingan di industri pangan
Selain memperhatikan jumlah permintaan dari masyarakat, jumlah penyedia produk pangan juga perlu diperhatikan karena suatu usaha akan mengalami kesulitan untuk berkembang jika tingkat persaingannya cukup padat.
Untungnya, tingkat persaingan di industri pangan masih terbuka luas. Karena sebagian besar pengusaha muda di Indonesia lebih memilih untuk memulai startup yang sedang trending di kalangan masyarakat seperti gadget, programming, travel, dan sebagainya.
Hal ini tentu membuat jumlah peserta di industri pangan masih sepi sehingga peluang ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang ingin memulai usaha pangan sendiri.
4. Modal yang dibutuhkan
Tidak peduli seberapa cemerlang ide bisnis yang dimiliki, tetapi jika tidak ada modal yang cukup untuk memulai bisnis, maka ide untuk memulai usaha pangan sendiri hanya sebatas mimpi.