Apa Perbedaan antara Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah?

Beranda / Berita / Apa Perbedaan antara Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah?
9 April 2022
Apa Perbedaan antara Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah?

Perbankan Konvensional

  • Uang adalah komoditas selain alat tukar dan penyimpan nilai. Oleh karena itu, dapat dijual dengan harga lebih tinggi dari nilai nominalnya dan juga dapat disewakan.
  • Fungsi dan mode operasi bank konvensional sepenuhnya didasarkan pada prinsip buatan manusia.
  • Nilai waktu adalah dasar untuk membebankan bunga atas modal/pinjaman.
  • Bunga dibebankan pada dana bahkan jika peminjam menderita kerugian dengan menggunakan dana bank. Oleh karena itu, didasarkan pada tidak etis.
  • Bank konvensional meminjamkan uang dengan bunga, sementara menyalurkan pembiayaan tunai, pembiayaan berjalan atau pembiayaan modal kerja, tidak dibuat kesepakatan untuk pertukaran barang & jasa.
  • Bank konvensional menggunakan uang sebagai komoditas yang menyebabkan inflasi.

Perbankan Syariah

  • Uang bukanlah komoditas meskipun digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Oleh karena itu, tidak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai nominalnya dan juga tidak dapat disewakan.
  • Fungsi dan mode operasi bank syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah Islam.
  • Laba atas perdagangan barang atau pembebanan atas penyediaan jasa adalah dasar untuk memperoleh keuntungan.
  • Bank syariah beroperasi atas dasar bagi hasil dan kerugian. Jika mitra mengalami kerugian, bank akan membagi kerugian tersebut pada transaksi tersebut berdasarkan mode keuangan yang digunakan (Mudharabah, Musyarakah) dll.
  • Pelaksanaan perjanjian untuk pertukaran barang & jasa adalah suatu keharusan, sementara pencairan dana di bawah kontrak Murabahah, Salam & Istisna dll.
  • Perbankan syariah cenderung menciptakan hubungan dengan sektor riil dari sistem ekonomi dengan menggunakan kegiatan yang terkait dengan perdagangan. Karena, uang terkait dengan aset riil sehingga memberikan kontribusi langsung dalam pembangunan ekonomi.

Apa saja prinsip dasar perbankan syariah?

Prinsip-prinsip dasar yang dipertimbangkan saat melakukan transaksi perbankan syariah:

  • Kesucian kontrak: Sebelum melakukan transaksi perbankan syariah, pihak lawan harus memastikan apakah transaksi tersebut halal (sah) di mata Syariah Islam.
  • Pembagian risiko: Dalam setiap transaksi perbankan syariah, lembaga keuangan syariah dan/atau pemegang simpanannya mengambil risiko kepemilikan aset berwujud, layanan nyata, atau modal sebelum memperoleh keuntungan apa pun darinya.
  • Tanpa Riba/bunga: Bank Islam tidak boleh terlibat dalam transaksi terkait riba/bunga. Mereka tidak dapat meminjamkan uang untuk mendapatkan jumlah tambahan di atasnya.
  • Tujuan/kegiatan ekonomi: Setiap transaksi perbankan syariah memiliki tujuan/kegiatan ekonomi tertentu. Selanjutnya, transaksi perbankan syariah didukung oleh aset berwujud atau layanan nyata.
  • Keadilan: Perbankan Islam menanamkan keadilan melalui operasinya. Transaksi berdasarkan syarat dan ketentuan yang meragukan tidak dapat menjadi bagian dari perbankan syariah.
  • Tidak ada subjek yang tidak sah: Saat melakukan transaksi perbankan syariah, dipastikan tidak ada subjek atau aktivitas yang tidak valid atau dilarang yang dibiayai oleh transaksi keuangan syariah.
#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2023 Masoem University