Apa Pertanian Perkotaan Itu?

Beranda / Berita / Apa Pertanian Perkotaan Itu?
16 Agustus 2021
Apa Pertanian Perkotaan Itu?

Pertanian perkotaan (Urban agriculture) diartikan sebagai menanam tanaman dan memelihara hewan untuk makanan dan keperluan rumah tangga lainnya di dalam kota dan sekitarnya. Ini juga melibatkan kegiatan produksi, pemrosesan, pemasaran, dan pengiriman produk pertanian. Pertanian perkotaan menunjukkan potensi besar dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia, tidak hanya menyediakan pangan tetapi juga memastikan sistem distribusi dan produksi yang berkelanjutan sehingga menciptakan peluang kerja dan pendapatan tetap bagi individu.

Jenis Pertanian Perkotaan

1. Kebun Halaman Belakang

Ini berarti menanam makanan di rumah. Hasil panennya sebagian besar dibagikan kepada teman, keluarga, dan tetangga karena biasanya menghasilkan surplus panen. Makanan juga bisa disimpan dan diawetkan. Kebun halaman belakang bermanfaat bagi masyarakat karena tetangga dapat berbagi halaman belakang satu sama lainnya.

2. Kebun Taktis

Melibatkan penggunaan area terbatas yang tersedia untuk bertani tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Misalnya, seorang penduduk perkotaan dapat dengan mudah membuat kebun lubang kunci untuk menutupi area parkir mobil di pinggir jalan. Ini pemanfaatan lahan yang baik dan menciptakan aktivitas bersantai atau membuat pesta kebun.

3. Lansekap Jalan

Lansekap jalan ini berguna seperti taman komunitas, yang dirawat oleh orang-orang di lingkungan sekitar. Mereka tidak hanya membuat jalanan terlihat indah tetapi juga memurnikan udara sehingga menciptakan lingkungan yang bersih.

4. Kebun Hutan

Ini kaitannya dengan memiliki kebun yang tumbuh di dalam hutan kota. Kebun hutan dibuat dengan menanam berbagai tanaman, sayuran, dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan perkotaan. Kebun hutan juga berperan dalam upaya penghijauan, sebagai langkah melawan pemanasan global di perkotaan.

4. Rumah kaca

Ini melibatkan praktik pertanian di area perumahan, area perdagangan, dan area umum. Rumah kaca membutuhkan lahan yang cukup luas yang tergantung pada tanaman yang ditanam. Rumah kaca memberi petani kemampuan untuk menanam tanaman sepanjang tahun karena mereka menyediakan lingkungan yang terkendali di mana tanaman dapat mengalami kondisi khusus yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.

5. Kebun Atap

Karena wilayah perkotaan memiliki area terbatas, bukan berarti bertani tidak bisa dilakukan. Di sinilah kebun atap berperan karena dapat dengan mudah digunakan untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah. Keuntungan dari kebun atap adalah membantu mengurangi panas perkotaan serta meningkatkan kualitas udara.

6. Dinding hijau

Dinding hijau meliputi pertumbuhan tanaman pangan pada ruang eksternal atau internal sebuah dinding. Dinding hijau tidak memakan banyak area karena mekanisme yang digunakan adalah merawatnya dengan air yang cukup dan menggunakan tanah yang ada di dinding.

7. Kebun Vertikal

Kebun vertikal melibatkan potensi berkebun menaik ke atas untuk menghemat area berkebun. Dinding hijau dapat digunakan sebagai metode untuk pertanian vertikal karena juga menggunakan ruang minimal dan dipraktikkan di sisi dinding vertikal.

8. Peternakan

Peternakan adalah praktik memelihara hewan untuk dikonsumsi di lingkungan perkotaan. Masyarakat perkotaan dapat memilih lokasi yang cocok untuk memelihara berbagai jenis hewan atau fokus pada hewan tertentu seperti unggas, kambing, kelinci, atau domba. Beberapa kota membatasi jumlah hewan yang dapat dipelihara dan juga jenisnya.

9. Ternak lebah perkotaan

Ternak lebah perkotaan bisa dimungkinkan tetapi disertai dengan banyak batasan dan peraturan dari pemerintah daerah tergantung pada lokasi dan kota. Namun, jika dipraktikkan, ternak ini memiliki banyak manfaat bagi lingkungan setempat.

10. Aquaponik

Aquaponik adalah pemeliharaan hewan air seperti ikan di daerah perkotaan. Ini melibatkan penggunaan sistem menampung air hujan dari dalam kota dan kemudian menciptakan sistem resirkulasi mandiri di tangki atau kolam ikan buatan.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University