Jika seorang yang baru menyelesaikan pendidikan tingkat menengah ingin memiliki peluang karir yang lebih besar dan menjanjikan, maka mengambil pendidikan tinggi adalah suatu keharusan. Hal ini dikarenakan semakin spesifik dan berkualitasnya kebutuhan sumber daya di industri di berbagai bidang bisnis yang dijalankan.
Tetapi bagaimana jika orang tua memilihkan jurusan untuk anaknya? apakah jurusan pilihan orang tua selalu tepat? Jawabannya adalah bisa benar bisa salah. Mengapa demikian? berikut adalah beberapa penjelasannya.
Benar
1. Orang Tua Tahu Kapasitas Anaknya
Mengetahui minat dan bakat anak adalah keharusan bagi setiap orang tua, sehingga orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan seorang anak. Dengan alasan itu, maka seharusnya pilihan orang tua adalah tepat karena telah melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang sesuai dengan kemampuan anak saat itu.
Tentu saja hal ini berlaku pada orang tua yang memiliki fokus dan perhatian tinggi terhadap pendidikan anak.
2. Ada Keberkahan saat Mematuhi Orang Tua
Mematuhi orang tua adalah perintah, sedangkan melanggarnya adalah kesalahan berat. Selain itu, mengikuti saran orang tua merupakan suatu kebahagiaan bagi orang tua tersebut. Juga, salah satu kebahagiaan anak adalah melihat orang tuanya bahagia. Maka, dengan menaati saran dari orang tua dapat membahagiakan kedua belah pihak.
Salah
1. Keinginan Orang Tua Bisa Jadi hanya Ambisi
Tidak sedikit orang tua yang memaksakan pilihan jurusan pada anaknya, padahal anak tersebut tidak memiliki minat pada apa yang dipilihkan orang tuanya. Sebagai contoh, orang tua dengan keduanya berlatar belakang kedokteran akan memiliki kecenderungan bahwa ingin anaknya juga menjadi seorang dokter, padahal anak tersebut memiliki minat besar pada seni. Hal seperti ini jika dipaksakan pada anak hanya akan menimbulkan dampak negatif, seperti kurangnya keinginan untuk berkuliah, banyak bolos, dan laiinya. Padahal kedokteran mengharuskan mahasiswanya untuk tidak berbuat salah yang mengakibatkan kondisi yang fatal.
Contoh lain, ambisi ini karena orang tua gagal dalam mencapai suatu keinginan, sehingga cita-cita tersebut dilimpahkan pada anaknya.
2. Tidak Sesuai Minat
Dampak negatif cenderung muncul pada mahasiswa yang tidak memiliki minat pada jurusan yang sedang dijalaninya. Sebagai contoh, seorang yang belajar sastra karena dipaksa oleh orang tuanya tidak akan menghasilkan karya yang bagus karena minatnya bukan berada di bidang tersebut. Bahkan jika hal ini dipaksakan, yang akan muncul adalah stres berlebih dari anak tersebut.
Pada dasarnya, anak memiliki masa depan yang harus dipertanggungjawabkan oleh dirinya masing-masing. Maka dari itu, pilihan orang tua atau bukan, asalkan anaknya memiliki minat dan keinginan pada bidang tersebut, tugas orang tua adalah mendukungnya dengan sepenuh hati, sehingga anak tersebut dapat belajar dengan tenang dan antusias.