dunia Indonesia sering dikenal sebagai salah satu negara agraris dengan kekayaan alam terkaya di. Kekayaan alam ini terbentang dari Sabang sampai Merauke sehingga kekayaan alami sebanyak ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar dapat memajukan perekonomian Indonesia di mata dunia.
Nah, untungnya di kuliah, terdapat satu program studi yang mengajarkan mahasiswanya tentang penggunaan sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan program studi yang dimaksudkan di sini adalah prodi agribisnis.
Program studi agribisnis adalah program studi yang mempelajari ilmu bisnis yang berkaitan dengan kegiatan pertanian sebagai komoditas atau peluang bisnis.
Sektor pertanian di sini tidak hanya mencakup tanaman padi atau semacamnya, agribisnis juga mencakup hasil hutan, hasil hewan ternak, dan perikanan sehingga agribisnis ini bisa menjadi peluang bisnis yang berpotensi besar.
Uniknya, prodi agribisnis ini dapat membuat para peminat prodi ini merasa penasaran mengenai rasanya menjalani prodi agribisnis. Untuk itu, di ulasan berikut akan menjelaskan mengenai apa saja yang dirasakan mahasiswa yang menjalani prodi agri bisnis ini. Berikut ulasannya:
1. Materi bisnis merupakan materi utama
Materi bisnis merupakan materi utama dari program studi ini karena sesuai dengan namanya, prodi agribisnis bertugas dalam mempersiapkan mahasiswanya untuk memulai bisnis di sektor pertanian.
Sehingga ketika memulai kurikulum, mahasiswa akan diketemukan dengan banyak materi yang mungkin akan terasa sama seperti materi yang ada di prodi manajemen bisnis seperti pengelolaan bisnis, komunikasi, ilmu kewirausahaan, ekonomi, cara pemasaran produk, manajemen, dan sebagainya.
Selain itu, mahasiswa akan juga diajarkan mengani ilmu perbankan. Ilmu perbankan akan membahas segala kegiatan perbankan seperti analisis kredit, penghimpunan dana, dan semacamnya sehingga prodi ini juga mempersiapkan mahasiswa untuk berkarier di dunia bank.
2. Mempelajari semuanya tentang pertanian
Namanya “agri”, tentu saja, prodi ini akan mempelajari segala hal tentang pertanian. Mulai dari tatak kelola lahan, pemilihan bibit tanam, pasca panen, penggunaan teknologi pertanian untuk masa sekarang, pemupukan, pengenalan budidaya pertanian yang sedang populer saat ini, dan sebagainya.
Tidak hanya materi umum, program studi agribisnis memiliki banyak cabang yang harus dipelajari mahasiswanya agar bisa menjadi pengusaha tani yang sukses.
Contohnya, mahasiswa akan mempelajari tentang agribisnis tanaman pangan dan hortikultural. Dengan ini, mahasiswa akan memiliki banyak pilihan untuk memulai usaha taninya.
3. Akan lebih banyak praktek daripada teori
Ilmu bisnis tidak akan dapat dikuasai jika tidak dipraktekan secara langsung. Maka dari itu, mahasiswa akan melakukan banyak praktek di luar kelas seperti penanaman bibit tanaman, pemberian pupuk, memanen hasil tanaman, bahkan melakukan pemasaran produk tani ke pasaran.
Hal ini tentu dapat membuat segala ilmu yang diajarkan agar lebih mudah diterima oleh otak dan lebih mengasyikan sebab mahasiswa bisa merasakan udara segar yang tidak bisa mereka dapat ketika belajar di dalam kelas.
Akan tetapi mahasiswa harus berani kotor karena berbagai praktek seperti pengambilan kotoran hewan sebagai pupuk tanam atau kondisi ladang pertanian sendiri yang basah atau kering dapat membuat badan kotor.
4. Bukan hanya pertanian, tetapi juga penelitian serangga
Musuh untuk bisnis pertanian tidak hanya berasal dari para pesaing, tetapi musuh bisnis pertanian juga bisa ditemukan di lapangan pertanian sendiri, yakni serangga yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
Untuk mengantisipasi akan hal ini, program studi agribisnis akan mengajar mahasiswanya untuk meneliti serangga yang bisa menjadi hama. Tidak hanya meneliti, mahasiswa juga diharuskan untuk menangkap serangga seperti kumbang, ulat, belalang, dan sebagainya untuk dipelajari lebih lanjut.
5.” Lulus mau jadi petani aja?”
Selama menjalani kurikulum, mahasiswa agribisnis sering mendapat stereotip kalau setelah lulus mereka hanya bisa menjadi petani. Pandangan sempit dari masyarakat ini dapat membuat mahasiswa prodi ini merasa kesal.
Pada kenyataannya, prospek kerja program studi agribisnis memberikan banyak pilihan prospek kerja seperti ahli teknik pertanian, manajer pertanian dan peternakan, manajer produksi, peneliti, dosen, ahli teknologi pangan, dan pengusaha tani.
Apalagi, prospek kerja yang disebutkan tadi sedang banyak dicari oleh dunia kerja berkat pergeseran trend di masyarakat yang mengarah ke dunia teknologi, sehingga hal ini membuat prospek kerja agribisnis berpeluang luas dan bergaji besar.
6. Tidak hanya praktek, tetapi praktek di labortorium
Walaupun mempelajari tentang kegiatan pertanian, prodi agribisnis tidak akan selalu mengajak mahasiswanya untuk belajar di luar. Ada materi yang mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan praktikum di labortorium.
Di labortorium, mahasiswa akan dibiasakan untuk menggunakan alat-alat penelitian seperti mikroskop, mengenakan jas lab, dan mencampur berbagai bahan kimia untuk suatu eksperimen tanaman.
7. Tugas saat liburan
Program studi agribisnis juga tidak lepas dari tugas yang banyak, akan tetapi tugas di prodi agribisnis bisa dibilang lebih seru karena dosen juga akan memberikan tugas yang mengharuskan mahasiswanya untuk mengerjakan tugas dengan berkunjung ke suatu tempat seperti perusahaan, kebun, dan tempat yang bisa dilakukan penelitian, baik di kota ataupun di luar kota.
Tugas seperti ini bisa membuat mahasiswanya merasa tentang karena mereka akan mengira kalau tugas tersebut merupakan salah satu cara untuk melepaskan beban belajar mereka untuk sementara waktu.
8. Lingkungan kampus akan ditemani suasana pertanian
Namanya program studi agribisnis pasti akan ditemani dengan suasana yang dapat memberikan mahasiswanya sensasi lapangan pertanian. Sehingga tidak mengherankan jika di sekitar lingkungan kampus terdapat banyak tanaman hijau untuk menenangkan mahasiswanya dan membuat mereka semakin bersemangat untuk belajar.