Yayasan Al Ma’soem Bandung – Sabtu 8, April 2017 kembali menyelenggarakan acara kegiatan Kuliah Umum (seminar) bagi para mahasiswa AMIK – STIBANKS Al Ma’soem dengan pembicara Ir. Betti Alisjahbana. Betti adalah seorang pakar Teknologi nformasi kenamaan asal Indonesia, yang sudah memiliki sejumlah pengalaman yang luar biasa di bidang teknologi. Diantaranya beliau pernah menjabat sebagai CEO IBM Indonesia tahun 2000 – 2007, Wakil Ketua Dewan Riset Nasional 2007 – 2015, Ketua Majelis Wali Amanah ITB, Pendiri QB Leadership Centre. Betti yang juga merupakan salah satu pendiri dan komisaris dari bhineka.com ini memang sering memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa dengan tema mengenai entrepreneurship dan teknologi informasi.
Kuliah umum yang diselenggarakan di ruang seminar kampus SMA Al Ma’soem lantai satu, turut dihadiri oleh seluruh mahasiswa, pengajar dan pengelola AMIK – STIBANKS Al Ma’soem. Seminar ini cukup mendapatkan perhatian yang besar, tidak hanya dari para sivitas yayasan, tapi juga dari para awak media yang turut ikut meliput dan menghadiri seminar yang memang terbuka untuk umum. Turut hadir Komisaris Utama PT Ma’soem Group, H. Koko Tahkik Ma’soem dengan disertai oleh beberapa pengelolda serta karyawan PT. Ma’soem Group. Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung, Dr. Ir. H. Ceppy Nasahi Ma’soem, MS., dalam pembukaannya menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai teknologi informasi yang sudah merambat ke segala bidang. Internet of Things lambat laun menjadi bagian dalam keseharian, maka imbasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dan handal dalam bidang tersebut akan semakain dibutuhkan.
Betti, dalam seminar yang disampaikannya Sabtu lalu mengatakan bahwa ada empat tantangan yang dihadapi Teknologi Informasi untuk lebih berkembang secara sehat di Indonesia, yaitu; tantangan perubahan, tren teknologi, transformasi digital dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan. “Ada empat tantangan yang an dihadapi dalam perkembangan Teknologi Informasi; tantangan perubahan, tren teknologi, transformasi digital dan sumber daya manusia (SDM).
Ada empat sektor yang akan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dengan cepat, yaitu; demograpik, ekonomi, teknologikal, dan sosial,” ujar Betti. Dengan terbukanya dan berkembangnya teknologi informasi semakin membuka peluang bagi para generasi muda untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka lebih jauh lagi. Industri Kreatif yang tengah berkembang pesat di negara kita harus dapat dimanfaatkan oleh para generasi muda untuk mengembangkan kreatifitas, inovasi dan potensi mereka. “Selalu mengevaluasi kemampuan pribadi dan maksimalkan peluang yang ada. Berusaha melakukan yang terbaik dari apa yang telah kita sanggupi untuk lakukan dan selalu memberikan nilai tambah yang lebih dibandingkan orang lain lakukan", ungkapnya.