Penulis: Irfan Fahriza
Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Ma'soem University
Dewasa ini, bimbingan dan konseling tidak lagi dianggap sebagai polisi sekolah semata, tetapi juga sebagai konselor sekolah yang memang menjadi peran sebenarnya bimbingan dan konseling di sekolah. Tanggung jawab terhadap masalah yang dialami siswa dan pelanggaran-pelangaran yang dilakukan siswa adalah tanggung jawab bersama para pendidik di sekolah. Bukan hanya guru bimbingan dan konseling saja, tetapi juga wali kelas, guru mata pelajaran dan guru lainnya di sekolah. Bimbingan dan konseling yang peran utamanya adalah menjadi seorang konselor, menjadi pembimbing bagi siswa untuk bisa menyelesaikan masalah-masalahnya dan menjadi jembatan untuk meningkatkan prestasinya. Konselor sekolah merupakan profesi profesional yang memiliki peran penting dalam perkembangan siswa, akademik maupun kepribadiannya.
Abu Ahmadi (1991) menjelaskan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Sedangkan konseling menurut Prayitno, adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Peran konselor sekolah atau yang biasa disebut guru bimbingan dan konseling di sekolah bukan hanya mmbantu siswa yang mengalami kesulitan saja, tetapi juga membimbing siswa agar potensi yang dimilikinya berkembang dengan optimal dan menyeluruh. Melalui konselor sekolah, siswa dibantu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya, dan dibimbing ke arah yang tepat (baik dari segi akademik maupun pribadi dan sosialnya). Dari segi akademik, kita tentu dapat melihat bahwa informasi mengenai perguruan tinggi atau jenjang sekolah yang lebih tinggi lebih lengkap bukan hanya karena kemajuan teknologi tetapi juga karena kualitas konselor sekolah yang semakin meningkat.
PUSTAKA
Abu Ahmadi. 1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta.
Irsyad Rafiqi. Artikel Bimbingan Konseling. http://www.academia.edu