Cara Membangun Jasa Desain Grafis Dari Awal

Tanpa disadari, berbagai aspek kehidupan kita pasti akan berurusan dengan desain. Misalnya saja baliho iklan di pinggir jalan, papan nama warung makan, stiker mobil, hingga keset bertulisan ‘Welcome’ pun semuanya membutuhkan desain. Namun itu semua bukan hanya sekedar desain, tetapi desain yang mampu menjawab permasalahan sekaligus menyampaikan pesan. Fenomena ini yang membuat banyak bertebarannya jasa desain grafis, baik itu dari skala perorangan hingga skala studio dan agensi.

Prospek usaha membangun jasa desain grafis dapat dikatakan cukup tinggi dan tidak akan pernah pudar, karena sejatinya ini berhubungan langsung dengan aktivitas manusia untuk membantu menyelesaikan masalah mereka dalam bentuk visual desain. Maka dari itu bagi kalian yang ingin terjun langsung menyediakan jasa desain grafis, sebaiknya mulai mempersiapkan diri sedari awal.

Persiapan awal sebelum memulai jasa desain grafis sangat penting dilakukan, mengingat banyak sekali jumlah pemain yang terjun di bisnis ini, jadi perlu adanya pembeda yang khas. Kenali lebih dalam keahlihan desain yang paling mahir, lalu perbanyak portofolio di hal khusus tersebut. Kalian bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap seputar dunia dan industri desain dalam jurusan Bisnis Digital (S1) di Ma’soem University.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menentukan spesialisasi dalam desain. Tidak hanya profesi dokter saja yang memiliki spesialisasi, sebagai desainer pilihan spesialisasi juga beragam. Contohnya spesialisasi pada desain iklan, desain user interference (UI), desain logo, atau desain typography. Kenali lebih dekat bidang khusus yang kalian minati, sisi mana yang bisa didalami dan jadikan itu sebagai acuan jenis jasa yang hendak dibuat.

Selanjutnya kalian bisa mulai menyusun portofolio desain yang sesuai dengan bidang yang dikuasai. Dalam portofolio, tampilkan desain yang bukan hanya sekedar bagus tampilannya tetapi juga berikan storytelling yang jelas kenapa desain itu dibuat. Jabarkan dengan ringkas masalah yang ingin diselesaikan dan solusi yang dihadirkan, bisa juga memberi tahu kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya. Intinya asah kemampuan bercerita kalian disini.

Kalian dapat menggunakan media sosial untuk membangun portofolio, dan tentunya ini akan sangat membantu promosi kalian nantinya. Contoh media sosial yang dapat kalian gunakan seperti Instagram dan Twitter. Website seperti Behance dan Dribbble juga umum digunakan sebagai wadah menampilkan portofolio secara online. Bila ingin terlihat lebih professional, bangun website personal sendiri khusus portofolio desain. Tidak perlu khawatir apabila belum ada modal untuk membangun website sendiri, sekarang banyak media yang menyediakan tempat membangun website secara gratis dan tanpa coding sendiri seperti Notion dan Webflow.

Agar terlihat lebih menonjol dari desainer yang lain, sebaiknya kalian menentukan dahulu waktu efektif pengerjaan desain, mengatur jam ‘kerja’ dalam satu pekan, perjanjian kontrak hingga harga desain. Sama seperti usaha lainnya, semua hal tersebut penting diatur di awal agar calon klien dapat lebih menghargai segala proses yang sudah kalian susun. Selain itu jasa yang kalian tawarkan akan terlihat lebih profesional.

Langkah penting selanjutnya adalah promosi. Tentunya jasa tidak akan berkembang bila tidak ada promosi, jadi pastikan kalian telah menentukan target klien yang ingin diraih, baik itu offline maupun online. Langkah awal dapat menggunakan koneksi keluarga dan teman untuk mengenalkan jasa desain grafis kalian.

Lakukan secara rutin posting terkait promosi jasa kalian bila melalui media sosial. Tampilkan value atau nilai yang bisa didapatkan calon klien apabila menggunakan jasa kalian, berikan sentuhan unik disetiap post yang dibuat agar lebih mudah diingat. Proses ini memang membutuhkan konsistensi dan bakal menjadi proses paling melelahkan. Topik ini menjadi salah satu faktor yang dipelajari mahasiswa jurusan bisnis digital (S1) di Ma’soem University bila ingin membangun sebuah usaha atau bisnis . Hadirnya mata kuliah manajemen pemasaran dapat menjadi bekal dalam menyusun model pemasaran yang sesuai dengan karakteristik usaha yang dibangun, apa ekspetasi yang diinginkan dan bagaimana mengatasi problema akibat tidak memenuhi sasaran.

Yang terakhir adalah selalu peka dalam perkembangan desain yang terus berubah setiap tahunnya. Ini semata-mata agar jasa kalian terlihat lebih relevan dan up-to-date, serta sebagai ajang mengasah kemampuan desain yang telah kalian kuasai sebelumnya.