Setiap sebuh perusahaan yang memproduksi produknya pastilah membutuhkan tenaga pemasar yang fungsinya adalah promosi atau pengenalan produk ke masyarakat. Namun bagaimana mereka mengetahui seberapa banyak jumlah yang sebaiknya didistribusikan ke masyarakat baik end customer maupun ke toko – toko? Mereka harus bisa memastikan demand atau permintaan masyarakat atas produk mereka seimbang dengan stock yang ada, karena jika terlalu sering habis dalam jangka waktu yang tidak terduga maka akan memakan biaya pengiriman. Begitu juga mereka harus bisa memastikan barang mereka tidak terlalu banyak / overload sehingga produk merea tidak yang terbuang percuma, khususnya untuk produk makanan atau minuman yang terdapat masa kadaluarsa.
Maka dari itulah setiap perusahaan harus dapat menentukan seperti apa volume pasar yang ada di masyarakat sehingga mereka mampu memprdiksi sedetail mungkin jumlah barang yang akan didistribusikan. Hal ini juga sering dikenal dengan istilah “Feasible” / kelayakan. Maksud dari kelayakan di sini adalah seberapa banyak jumlah yang dikatakan “layak” untuk kita distribusikan? Namun sebelumnya perlu diketahui bahwa terdapat beberapa hal penting yang perlu diingat tentang volume pasar ini, yaitu
Dari banyak pendekatan, dalam pembahasan kali ini penulis akan membagikan 2 pendekatan saja (Market Test Approach dan Market Corrolary Approach) beserta rumus, contoh kasus dan solusinya.
1. MARKET TEST APPROACH
Yaitu, melakukan uji coba pemasaran secara konkret ke pasar tertentu Atau kepada kelompok konsumen tertentu untuk mengetahui apakah target Pemasaran untuk kelompok konsumen tertentu dapat dicapai atau tidak. Market test approach ini biasanya dilakukan untuk cutomer yang produknya baru masuk pasar atau produk yang benar-benar baru.
Adapun rumus yan digunakan adalah:
volume pasar = Potensi demand (0) /Jumlah konsumen sasaran (p) X kebutuhan konsumen (a)
contoh kasus:
Misalnya, PT Sehat Selalu akan meluncurkan produk permen kesehatan bernama Emut Hangat di Bandung dengan sasaran para supir angkot, pengemudi ojek dan Pengmudi becak. Jika diperkirakan total konsumen berjumlah 10.000 orang (= 0) dan untuk tahap awal, pengujian dilakukan di sekitar terminal cileunyi yang diperkirakan 50 orang pengemudi becak, angkot, dan ojek beroperasi (= p). Menurut hasil survey, ternyata produk Emut Hangat bisa laku terjual 500 butir/hari (= q), sehingga rata-rata tingkat konsumsi pengemudi becak, angkot, dan ojek di pasar sasaran adalah 500/50 = 10 permen per orang per hari.
Solusi dari Penentuan volume pasar dengan menggunakan Market Test Approach dapat dilakukan dengan rumus:
volume pasar = Potensi demand (0) /Jumlah konsumen sasaran (p) X kebutuhan konsumen (a)
Sehingga: 10.000 / 50 X 10 = 2000 saset/hari
Jika dilihat dari hasil di atas, maka tingkat pemasaran yang dianggap layak atau wajar bagi customer adalah tidak melebihi 2.000 permen/hari. Jika perusahaan PT Sehat Selalu akan mendistribusikan produk permen kesehatan bernama Emut Hangat lebih besar dari 2.000 adalah tidak feasible / tidak layak karena berpotensi akan terjadi penumpukan berlebih / overload.