Komunikasi merupakan salah satu kemamuan manusia yang sangat dibutuhkan dalam segala hal. Dengan memiliki skill komunikasi yang baik, seseorang tidak hanya bisa mendapatkan sesuatu yang dibutuhkannya saja, namun lebih dari itu, mereka bahkan tidak jarang mampu mempengaruhi seseorang. Cara berbicara sesorang juga biasanya merepresentasikan watak dan kepribadiannya.
Dalam konteks bisnis, Cara berbicara seorang pedagang juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain. Dalam Agama Islam, Allah SWT mengajarkan cara-cara komunikasi yang efektif serta sesuai norma dan nilai-nilai Agama Islam dalam konteks berbisnis:
Sikap fisik atau gerak gerik seorang pengusaha juga dapat memenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerak yang dapat mencurigakan. Gerakan bagian badan merupakan bagian dari komunikasi dengan memberi isyarat bahwa yang bersangkutan merasa senang atau sebaliknya atas kunjungan seorang pelanggan. Rasulullah SAW bersabda "Belum beriman seseorang sehingga ia mencintai saudaramu seperti mencintai diri sendiri."
Malahayati (2010), Disamping sikap dan penampilan seseorang pengusaha atau pedagang yang terlihat jelas pada saat yang bersangkutan berinteraksi dengan para pelanggannya, juga pada dirinya dituntut memiliki prinsip etika bisnis yang berlandaskan norma spiritual. Salah satu prinsip etika bisnis tersebut adalah Tidak suka menjelek-jelekkan pesaing. Rasulullah SAW, bersabda: "Janganlah di antara kalian mejual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain." (Muttafaq'alaih).
Setiap apa yang di larang Rassullah SAW mengandung mudarat bagi orang yang mengerjakan dan mendapat nilai positif di sisi Allah SWT terhadap orang yang meninggalkannya. Bagi yang melakukan penjelekan barang dagangan orang lain, terutama terhadap barang yang sejenis dengan barang dagangannya, dengan maksud supaya pembeli banyak yang datang untuk membeli barang dagangannya. Dalam waktu singkat mungkin para pembeli banyak yang membeli barang dagangan karena terpengaruh dengan isu tersebut. Akan tetapi, kondisi seperti ini tidak berlangsung lama dan dalam waktu yang akan datang (jangka panjang). Karena perilaku seperti itu merupakan bumerang terhadap orang yang bersangkutan. Banyak para pembeli tidak suka sikap menjelek-jelekkan orang lain, lebih-lebih pembeli yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi pada Allah SWT, dan akhirnya mereka meninggalkan tokonya dan tidak akan membeli lagi ke tempat tersebut.