Profesor F.G Winarno dikenal sebagai bapak teknolgi pangan Indonesia dimana seorang cendekiawan sukses ini sudah sangat dikenal oleh banyak akademisi, terutama mereka yang ada di dunia pangan dan nutrisi. Beliau menjadi seorang rector sebuah Universitas di tahun 2007 dan telah pensiun di tahun 2011 yang lalu. Siapa sangka, dibalik kesuksesannya sekarang ini, ada beragam cerita yang bisa kita simak bersama dan kita petik pelajarannya.
Beliau lahir di Klaten, 15 Februari 1938 dari keluarga yang sederhan. Bahkan dulu beliau hanya bisa menyaksikan teman temannya yang bermain kapal terbang dari balik pagar. Dibesarkan oleh ayah yang hanya informan dari polisi dan tidak lulus SD, serta seorang ibu yang buta huruh, Prof Winarno sering berpikir mengapa hidupna miskin dan karena itulah dirinya kemudian memiliki tekad untuk mengangkat derajat keluarganya. Nampaknya, dari tekad tersebutlah beliau bisa memperoleh banyak prestasi seperti mendapat beasiswa dan menjadi lulusan terbaik, menjadi dosen, hingga rector.
Sejak mudah, Prof Winarno memang sudah ingin menjadi guru dimana nampaknya impian beliau pun sudah menjadi seorang dosen dan bahkan menjadi Guru Besar dengan gelar professor. Beliau pun kini dikenal sebagai salah satu tokoh dengan pengaruh yang sangat besar untuk pengembangan teknologi pangan di tanah air. Hal ini bisa dibuktikan ketika beliau dipilih sebagai orang Asia pertama yang menjadi presiden Codex Alimentarius FAO / WHO yang ada di bawah komisi dari PBB atau persatuan bangsa bangsa di tahun 1991 dan 1995. Beliau pun kini sudah membuat lebih dari 200 makalah ilmiah dan surat kabar baik untuk di dalam negeri atau di luar negeri. Yang hebat adalah, beliau sudah mengarang sebanyak lebih dari 100 buku gizi, pangan, dan teknologi pasca panen. Atas beragam jasa dan prestasinya, Prof Winarno pun memperoleh penghargaan Pharama Boga nugraha. Beragam prestasi lainnya adalah menjadi Vice President dari Federation Institue of Food Science and Technology Association for Asean atau FIFSTA.
Pengalaman Berkesan di Balik Kisah Sukses
Mungkin tak ada yang pernah menduga bahwa dibalik kisah sukses Prof Winarno, terdapat pula kisah mengagetkan yang bisa kita ketahui bersama. Salah satunya adalah cerita tentang sang Ibunda yang bernama Syahdan. Karena keluarga beliau bisa dibilang miskin, ketika itu Prof Winarno sangat kebingungan untuk menyembuhkan penyakit ibunya yakni kanker payudara yang harus segera diatasi. Ketika itu, Pak Winarno yang merupakan lulusan dokter hewan kemudian memberanikan diri untuk mengoperasi ibunya sendiri. Beliau menceritakan bahwa itu adalah salah satu pengalaman paling menakutkan baginya karena melihat banyak darah yang bercucuran. Singkat kata, operasi tersebut berhasil namun sayangnya ibunya tetap meninggal beberapa waktu berselang setelah operasi tersebut.
Sebagai salah satu Guru Besar dan akademisi , Prof Winarno sering sekali memberikan saran pada mahasiswa mereka untuk dream the impossible atau mahasiswa harus bermimpi apa yang kelihatannya tak mungkin. Bagi beliau, untuk meraih sebuah kesuksesan dibutuhkan mimpi yang besar sebagai awalannya. Kemudian, mimpi ini harus diikuti dengan kerja keras hingga tekad yang sangat kuat sehingga mimpi tersebut akan lebih muda untuk dicapai. Semoga kisah Prof Winarno menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tak berhenti bermimpi dan tetap percaya pada mimpi tersebut. Dan, yang paling bijak tentu adalah mengambil sisi positif dari kisah ini dan menjadikannya pembelajaran untuk diri sendiri.