Interpretasi & Analisis Laporan Akuntansi

Beranda / Berita / Interpretasi & Analisis Laporan Akuntansi
25 November 2021
Interpretasi & Analisis Laporan Akuntansi

Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh suatu system akuntansi memiliki berbagai macam bentuk. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Selain itu terdapat pula jenis laporan lain seperti laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporan-laporan kepada badan-badan pemerintah (BAPEPAM atau BKPM) dan laporan-laporan khusus untuk manajemen perusahaan sendiri.

Agar berguna dalam proses pengambilan keputusan, alporan akuntansi perlu dianalisis dan diinterpretasikan. Pada hakikatnya analisis laporan keuangan / financial statement adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan / trend-nya. Contoh kasus: Jika seseorang mengatakan bahwa perusahaannya memperoleh laba Rp 4 Miliar, maka angkat ini tidak berbicara banyak.

Akan tetapi jika angka ini sudah dihubungkan dengan angka lain (misalnya angka penjualan yang berjumlah Rp. 100 miliar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Apalagi jika angka laba yang telah dinyatakan dalam presentase terhadap penjualan ini dibandingkan dengan angka yang sama tahun lalu (anggaplah misalnya bahwa presentase laba terhadap penjualan tahun lalu adalah 8%). Mengetahui arah perubahan / trend laba perusahaan dari 8% menjadi 4% tentu lebih bermanfaat lagi dalam proses pengambilan keputusan. 

Interpretasi laporan keuangan (financial statement interpretasi) menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisanya, dengan keputusan usaha yang akan diambil. Dari hubungan ini akan dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan. Misalnya bila laba perusahaan tahun ini adalah 4% dari penjualan sedangkan tahun lalu 8%, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami perkembangan yang kurang baik.

Keputusan perlu diambil untuk mencegah penurunan lebih lanjut di masa yang akan datang. Contoh Tindakan yang bisa diambil adalah misalnya mengadakan promosi besar-besaran. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa walaupun informasi akuntansi sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan, namun pada umumnya suatu keputusan usaha TIDAK HANYA didasarkan atas informasi tesebut. Hal ini dikarenakan sangat banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses perkembangan perusahaan seperti kebijakan pemerintah, trend pasar dan lain-lain. 

 

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2024 Masoem University