Satu hal yang bisa diamati dari fenomena pandemi Covid-19 lalu adalah mulai banyak kalangan masyarakat yang hobi untuk budidaya tanaman di rumah. Mereka mulai mencoba untuk menanam beraneka ragam sayuran maupun jenis tanaman lainnya, baik itu melalui media tanah atau media hidroponik. Untuk itu memilih benih dan bibit yang tepat adalah langkah awal yang perlu dilakukan. Agar tidak bingung, mari kita mengenal benih dan bibit tanaman.
Istilah benih mungkin lumrah dikenal sebagai biji yang siap ditanam, dimana biji tersebut mampu tumbuh menjadi tanaman muda (bibit) dan menjadi tumbuhan dewasa. Bibit yang siap tanam umumnya terbagi dalam dua macam, yaitu vegetatif dan generatif. Teknik generatif berarti perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan cara kawin atau pembuahan, misalnya hasil penyemaian padi, rami dan bunga rosella. Sedangkan metode vegetatif berarti perkembangbiakan tumbuhan dilakukan secara aseksual, baik secara alami atau buatan. Contohnya seperti hasil cangkok mangga.
Walaupun benih berasal dari biji, tetapi tidak semua jenis biji merupakan benih. Cara mengetahui benih yang berkualitas untuk dilakukan perkembangbiakan adalah dengan melihat dari ciri-ciri berikut:
Salah satu cara untuk menguji kualitas dari benih tanaman dengan melakukan uji belah. Ketika benih dibelah atau dipotong, kita dapat mengamati bagaimana benih tersebut tahan dari serangan hama atau penyakit dan perkembangan dari ensdosperm dan embrio yang normal. Selain itu faktor penampakan warna dari jenis benih yang diuji juga berperan penting dalam kualitas benih. Umumnya lamanya pengujian dilakukan selama 2 hari dengan porsi terbesar pengujian ada pada proses pengosidasian. Uniknya dalam pengujian, benih yang segar akan memiliki penampakan yang berbeda bila dibanding benih yang telah mengalami penyimpanan.
Sedangkan bibit tanaman adalah cikal bakal tumbuhan yang telah memiliki batang dan daun alih-alih berupa biji, telah melalui proses penyemaian dan siap dipindah tanam pada media yang lebih besar. Bibit tidak selalu berasal dari biji benih, melainkan bisa melalui teknik stek atau cangkok. Contohnya seperti bibit bawang daun, bibit sawi, bibit pohon pisang dan lain sebagainya.
Adapun ciri-ciri bibit tanaman yang baik diantaranya bibit segar dan sehat, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, memiliki bentuk perakaran yang kuat, batang tunggal dan pangkal batang berkayu. Apabila kalian menemukan bibit tanaman yang batangnya bengkok, ukurannya terlalu kecil, daun sedikit, batang bercabang, pucuknya mati, daun berwarna kuning atau daun terlalu besar dan tumbuh secara abnormal, maka bisa dipastikan kualitas bibit tersebut adalah yang tidak baik.
Itulah sekilas mengenai pengertian benih dan bibit tanaman. Mungkin kalian mulai terbayang perbedaan keduanya, tapi silahkan simak beberapa perbedaan benih dan bibit berikut:
Kalian yang ingin menekuni dunia pertanian perlu memahami topik yang satu ini, karena benih maupun bibit sama-sama cikal bakal dari terbentuknya lahan pertanian yang luas dan hasil panen yang berkualitas. Di Ma’soem University sendiri telah tersedia jurusan Agribisnis S1 yang siap menghadirkan kompetisi ilmu yang kompeten dalam bidang pertanian dan bidang bisnis.
Jurusan ini hadir untuk mengisi kebutuhan sumber daya manusia dalam industri agribisnis yang masih memiliki potensi yang begitu besar di Indonesia. Untuk menunjang hal tersebut, maka diberikan fasilitas kampus yang memadai baik ketika saat kelas mengajar maupun ketika ingin mengasah keterampilan minat dan bakat. Semua itu bisa didapatkan dengan biaya kuliah yang cukup terjangkau.