
Memasuki bulan Ramadhan ini, ada satu kegiatan khas yang bakal ditunggu-tunggu oleh para Ibu-Ibu, khususnya menjelang datangnya hari raya Idul Fitri. Yap, membuat aneka kue kering lebaran. Pada satu waktu pasti mereka akan meluangkan waktu untuk berbelanja bahan kue, salah satunya adalah mentega. Nah, bicara soal mentega, Sebagian orang masih suka salah kaprah mengenai perbedaan mentega dan margarin. Padahal kedua bahan tersebut selain berasal dari bahan dasar yang berbeda, juga memiliki karakteristik yang berbeda.
Mari kita mulai dahulu dari mentega. Mentega adalah wujud lemak padat hasil dari proses pengadukan susu. Dalam proses pengadukan, lemak padat susu akan terpisah dengan buttermilk atau bagian cair susu. Umumnya mentega biasa berwarna kuning pucat dengan aroma yang khas. Hal ini bisa berbeda bergantung pada konsumsi binatang yang susunya diolah menjadi mentega, seperti sapi dan domba. Selain itu, rasa dan tekstur mentega dapat dipengaruhi oleh kandungan lemak pada susu.
Karena proses pembuatan mentega tidak terlalu rumit, maka pembuatan mentega bisa dilakukan di rumah. Hal ini dapat menjadi langkah bagi mahasiswa jurusan Teknologi Pangan (S1) di Ma’soem University untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengenalkan proses pembuatan mentega kepada UMKM.
Mentega terdiri dari tiga (3) jenis yang bisa kalian temukan, yaitu sweet cream butter atau mentega krim manis yang terbuat dari krim susu yang dipanaskan terlebih dahulu, unsalted butter atau mentega tawar yang susu mentahnya tidak melalui proses pemanasan, dan whipped butter yang sering digunakan sebagai olesan roti.
Kalau dibandingkan dengan mentega biasa, jenis whipped butter memiliki kandungan kalori dan lemak lebih sedikit karena proses pembuatan mentega tidak terlalu padat akibat adanya penambahan udara. Namun karena berasal dari lemak hewani, maka mentega mengandung kolesterol dan lemak jenuh lebih tinggi dibanding margarin.
Berbicara tentang margarin, sekilas memiliki wujud yang sama dengan mentaga. Namun margarin sebenarnya adalah produk non dairy (bukan susu) yang dibuat sebagai pengganti mentega. Umumnya terbuat dari padatan lemak yang dihasilkan dari percampuran minyak nabati, air dan pengemulsi. Ada juga yang dicampur dengan susu untuk beberapa margarin tertentu. Maka dari itu, proses pembuatan margarin tidak bisa dilakukan di rumah karena perlu melalui proses kimia yang kompleks.
Margarin umumnya berwarna kuning cerah dan dibungkus dalam bentuk kemasan kantong atau dalam wadah. Soal aroma, margarin tidak memiliki aroma khas nya, namun lebih tahan panas dan tidak meleleh pada suhu ruang. Margarin sering digunakan sebagai pengganti mentega, terutama untuk orang-orang yang tidak mengkonsumsi berbahan hewani atau yang menghindari hal tersebut seperti para vegan.
Jumlah lemak pada margarin tergantung dari rasio jumlah air dan minyak sayur. Jadi bila kandungan lemak margarin lebih sedikit, berarti jumlah air yang digunakan lebih banyak. Berbeda dengan mentega, margarin lebih unggul dari sisi persentase lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal yang lebih tinggi.
Setelah kita mengetahui tentang mentega dan margarin, mungkin kalian sudah mendapat gambaran perbedaan kedua bahan tersebut. Satu perbedaan besar berasal dari bahan dasar pembuatannya. Mentega berasal dari olahan susu yang mengandung lemak jenuh, sedangkan margarin berasal dari olahan minyak nabati dari tumbuhan yang mengandung lemak tak jenuh.
Terlihat bahwa minyak dan lemak menjadi faktor dasar mengapa mentega dan margarin berbeda, yang satu berasal dari tumbuhan (nabati) dan satunya lagi dari hewani. Perbedaan minyak dan lemak ini pula ikut mempengaruhi sifat produk yang dibuat. Contoh mentega memberikan rasa dan aroma yang khas pada kue berkat adanya lemak jenuh, sedangkan margarin tidak memilikinya.
Dalam pembuatan kue, mentega mampu membuat kue bertekstur lebih empuk. Tetapi kalau dilihat dari kandungan nutrisinya, mentega mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang cukup tinggi karena berasal dari produk hewani. Lain pula dengan margarin, ia mampu memberikan tekstur kue yang lebih lembut. Margarin juga sering dicap sebagai produk yang bebas lemak jahat, memiliki kandungan kolesterol yang rendah dan mengandung lemak tak jenuh. Itu semua akan lebih amakn dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Bagaimana, sudah mengetahui perbedaan mentega dan margarin? Jadi kalian tidak perlu takut salah lagi bila disuruh membelikan mentega atau margarin untuk kebutuhan kue kering lebaran. Topik kedua bahan itu sebenarnya menjadi turunan aplikatif dari mata kuliah teknologi minyak dan lemak di jurusan Teknologi Pangan (S1) di Ma’soem University. Ilmu ini membicarakan unsur minyak dan lemak lebih mendalam (dan lebih teoritis) sebagai persiapan bagi lulusan tersebut agar siap untuk mengaplikasikan ilmu tersebut sembari mengabdi kepada masyarakat. Yuk ikut menjadi mahasiswa Ma’soem University!