Kenapa harus malu lulusan SMK

Beranda / Berita / Kenapa harus malu lulusan SMK
10 Maret 2020
Kenapa harus malu lulusan SMK

Banyak yang memandang bahwa lulusan SMK tidak ada yang sukses, meski ada yang jadi orang sukses juga  hanya sedikit.banyank pula yang berpendapat bahwa anak lulusan SMK itu banyak yang menganggur atau meski mendapat pekerjaan juga hanyalah menjadi kuli. SMK hanya dianggap sebagai sekolah bagi mereka yang punya IQ pas-pasan. SMK hanya dicap sebagai sekolah ketrampilan yang mementingkan kerja tangan dan tidak menuntut siswanya untuk menjadi pinter banget. Lulusan SMK juga dipandang tak sehebat mereka yang jebolan SMA.

Selain itu SMK juga di pandang sebagai sekolah untuk anak-anak yang orang ekonomi orang tuanya pas-pasan atau bahkan hampir tiap hari banyak kurangnya dari pada impasnya. Masuk SMK harapannya hanyalah cepat lulus, dapat ijazah, cari kerja, dan dapat uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.Meski SMK sering dipandang sebagai sekolah nomor dua serta Pelajarannya sudah dijuruskan kepada ketrampilan tertentu tetapi tidak menutup kemungkinan jebolan SMK bisa sukses.

Tidak ada yang salah dengan semua pandangan seperti itu karena memang di SMK kurikulum pendidikannya menitikberatkan pada ketrampilan aplikatif.tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa anak lulusan SMK pun bisa masuk ke perguruan tinggi.

Bahkan SMK sudah membekali muridnya untuk mandiri dengan mencetak lulusannya menjadi tenaga trampil yang tidak bergantung pada orang lain. Ketika meneruskan ke perguruan tinggi si anak bisa mencukupi biayanya sendiri, karena selain kuliah mereka juga bisa sambil bekerja sesuai ketrampilannya yang mereka bawa dari SMK.

Tidak jarang pula murid SMK yang berprestasi di bidang akademis dan menjuarai berbagai lomba kejuaraan. Jadi, tidaklah sepenuhnya tepat bila kita beranggapan SMK itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang ada dalam keterbatasan, baik dalam hal keterbatasan kemampuan olah pikir maupun kemampuan finansial.

Budaya kita memang masih terlalu mengagungkan bukti formal dengan ijazah-ijazah daripada ketrampilan yang membuat orang siap bekerja. Padahal untuk membangun negeri ini kita memerlukan tenaga yang siap bekerja, bukan tenaga yang hanya bisa berteori. Kita perlu tenaga yang siap berbuat nyata dari pada yang hanya bisa berangan–angan. Justru saatnyalah sekarang sistim pendidikan di perguruan tinggi tidak perlu malu bercermin pada kurikulum SMK, sehingga tidak ada lagi sarjana yang menganggur dan menjadi utopis dengan ijazahnya.

Menurutku bahwa kesuksesan itu bukan karena sekolah, tetapi kesuksesan itu bisa diraih karna kesungguh-sungguhan dalam belajar. Percuma meski kita belajar di sekolah favorit tetapi kita tidak bersungguh-sungguh dalam belajarnya, kesuksesan itu hanya menjadi angan-angan.kita ambil contoh dari ibu Susi budjiastuti yang menjadi mentri perikanan dan kelautan padahal beliou hanyalah lulusan kelas 4 SD.jadi apakah sekolah menjamin kita menjadi sukses?

Dengan semua penjelasan di atas apakah masih malukah kita sekolah di SMK? Bila jawabnya “ya”, seharusnya kitalah yang justru perlu malu dengan pikiran kita yang masih kerdil.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University