KETIKA UN DIHAPUSKAN, BAGAIMANA DENGAN SKRIPSI ?

Beranda / Berita / KETIKA UN DIHAPUSKAN, BAGAIMANA DENGAN SKRIPSI ?
27 Maret 2020
KETIKA UN DIHAPUSKAN, BAGAIMANA DENGAN SKRIPSI ?

Menindaklanjuti pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia Menteri Pendidikan Nadiem Makarim (24/3) telah memutuskan untuk meniadakan UN pada tahun ajaran 2020. Hal ini menjadi kabar baik untuk siswa/i SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat, karena mereka tidak perlu lagi merasa terbebani dengan adanya Ujian Nasional di tengah keadaan yang mengkhawatirkan ini. Disisi lain berita UN dihapuskan juga memecah fokus mahasiswa tingkat akhir yang berharap hal serupa terjadi dalam pelaksanaan skripsi dan TA. Hal ini terbukti melalui komentar netizen dalam postingan instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (25/3), banyak warganet khususnya mahasiswa tingkat akhir yang menanyakan terkait penghapusan skripsi dan tugas akhir karena adanya pandemi virus covid-19.

Tapi pahitnya mahasiswa tingkat akhir harus menerima kenyataan bahwa skripsi dan tugas akhir tetap harus diselesaikan sebagai syarat kelulusan S1 maupun D3. Banyak hal yang dikeluhkan oleh mahasiswa, salah satunya mahasiswa kesulitan untuk mengolah data primer yang didapat melalui informan secara langsung dan mengharuskan observasi lapangan. Mengingat keadaan Indonesia yang sedang berjuang melawan serangan covid-19 sehingga menghambat berbagai sektor, maka banyak lembaga-lembaga yang memutuskan untuk WFH (Work From Home) untuk meminimalisir penyebaran virus dan juga mentaati himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing. Oleh karena hal itu mahasiswa terhambat untuk melakukan pengambilan data melalui observasi langsung ke lapangan. Beruntunglah bagi mahasiswa yang menggunakan data sekunder sehingga tidak mengharuskan menemui informan atau mencari data dari sumber pertama.

Sebetulnya ini menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk tetap menulis karya ilmiah walaupun dengan situasi dan kondisi Negara yang dilanda wabah mematikan. Tentunya mahasiswa harus memikirkan alternatif yang bisa digunakan saat ini daripada mengabaikan skripsi yang bahkan sudah hampir setengah jadi. Sangat disayangkan bukan?

Untuk skripsi yang membutuhkan data melalui wawancara dengan informan, mahasiswa bisa menjalin komunikasi via daring dengan narasumber yang bersangkutan. Berbeda dengan skripsi yang menggunakan data sekunder, mahasiswa akan lebih mudah untuk mendapatkan data yang diperlukan karena seluruh sumber dapat diakses kapan saja, berikut ada 5 situs yang bisa membuat skripsi cepat selesai yaitu :

  • Google Scholar  www.scholar.google.co.id
  • Library Genesis www.libgen.co.id
  • Microsoft Academic www.academi.microsoft.com
  • Research Gate www.researchgate.net
  • Perpustakaan Nasional Republik Indonesia www.e-resouces.perpurnas.go.id

Nah untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan Tugas Akhir sepertinya ini cukup menyulitkan karena memang ada beberapa penelitian yang tidak perlu melakukan observasi lapangan akan tetapi mahasiswa harus menciptakan sebuah sistem informasi. Perlu waktu yang lama dan konsentrasi penuh serta fokus dalam membangun sebuah sistem informasi, karena proses koding memang sangat rumit. Tapi percayalah dengan keadaan saat ini, dimana setiap orang yang dihimbau untuk melakukan segala aktivitas #DiRumahAja kalian bisa mendapat fokus lebih untuk mengulik dan terus melakukan trial error pada sistem yang kalian buat.

Pada akhirnya kita semua tetap harus melanjutkan apa yang sudah kita mulai bagaimanapun situasi dan kondisinya. Jadi latih diri dan mental kita supaya bisa terus produktif menyelesaikan tugas dan kewajiban kita, hal ini adalah langkah awal untuk masa depan yang lebih baik. Selamat Berjuang, mahasiswa tingkat akhir!

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University