Kuliah Bikin Stres? Coba Atasi dengan Relaksasi

Beranda / Berita / Kuliah Bikin Stres? Coba Atasi dengan Relaksasi
27 Februari 2020
Kuliah Bikin Stres? Coba Atasi dengan Relaksasi

Setiap waktu manusia menghadapi banyak sekali pikiran. Pikiran muncul dari apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Misalnya, mahasiswa, yang berangkat kuliah, menghadapi panas atau hujan, lalu lintas yang macet, bising, belum lagi harus menghadapi dosen dan teman yang karakternya beragam, tugas kuliah, medsos orang lain atau mantan, dan setumpuk persoalan lainnya.

Menurut psikolog Gema Gumelar, semua itu bikin manusia over stimulasi karena saking banyaknya pikiran di dalam memori. Salah satu solusi menghadapi over stimulasi ini antara lain relaksasi atau meditasi.

Relaksasi merupakan bagian dari manajemen stres. Tanpa manajemen, stres akan berubah menjadi depresi. Jika sudah depresi, orang akan mengalami hal-hal negatif, tubuh pun bisa menjadi sakit. “Pikiran dan tubuh satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Apa yang kira pikirkan akan nyambung ke tubuh,” terang tim psikolog RS Melinda Hospital ini.

Relaksasi bisa dilakukan sendiri dengan cara mengatur pernapasan dalam. Bagaimana langkah awal relaksasi atau meditasi? Pertama-tama carilah tempat yang tenang atau sepi, ambil posisi nyaman, misalnya tiduran atau duduk bersila. Jika meditasi bersila, disarankan agar punggung menyandar.

Mulailah melakukan pernapasan dalam, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan menarik napas dari hidung dan disimpan di perut. Manusia biasanya melakukan pernapasan pendek dengan dada. Bahkan jika sedang marah, dia akan bernapas cepat dan pendek-pendek dengan dada naik turun. Hal ini berbeda dengan pernapasan dalam yang lebih rileks dan terkendali.

Pernapasan selama meditasi dilakukan sambil menutup mata. Prosesi ini sebaiknya diiringi musik yang cocok buat relaksasi, misalnya musik instrumental atau klasik. Jika taka da musik, meditasi masih bisa dilakukan karena yang perlu diperhatikan dalam proses iniialah mengatur pernapasan. Pikiran harus fokus pada pernapasan dalam.

Teknik pernapasan dalam berbeda dengan pernapasan biasa. Napas harus  dilakukan sepanjang mungkin, hitungannya kurang lebih 5 detik sampai perut mengembung. Setelah itu, napas harus ditahan dahulu di perut selama kurang lebih 3 detik, setelah itu hembuskan lewat mulut selama 5 detik.

Durasi tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan terus menerus dilakukan secara teratur. Bagi yang belum terbiasa, melakukan teknik pernapasan dalam ini akan terasa capek.

Selama mengatur pernapasan, biarkan pikiran mengalir tanpa perlu dikendalikan. “Biarkan kita mengamati pikiran-pikiran kita yang melintas, posisikan kita sebagai pengamat pikiran sambil tetap fokus pada pernapasan,” terang Gema.

Meditasi bisa dilakukan sesuaikan kebutuhan, lamanya bisa 5-10 menit atau lebih. Setelah dirasa cukup, kamu boleh membuka mata. Biasanya hasilnya akan terasa begitu kamu membuka mata, rasanya seperti bangun tidur. Tidur sendiri merupakan salah satu relaksasi terbaik.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University