Mahasiswa dan MEA

Beranda / Berita / Mahasiswa dan MEA
18 Juni 2019
Mahasiswa dan MEA

MEA – Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah suatu system integrasi ekonomi negara-negara yang tergabung dalam ASEAN untuk lebih mengembangkan mutu ekonomi mereka, khususnya dalam bidang perdagangan dengan mewujudkan sebuah single market. Hambatan-hambatan dalam kegiatan ekonomi lintas kawasan yang akan dihilangkan/diminimalisir dalam MEA seperti; investasi, perdagangan barang, serta tenaga kerja (jasa).

Konsep utama dari MEA sendiri adalah untuk mengokohkan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal yang memiliki kesatuan basis produksi dimana terjadinya kebebasan (free flow) atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif perdagangan antar sesama negara ASEAN dengan harapan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggota.

Untuk menjawab tantangan MEA yang sudah mulai digulirkan, salah satunya adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Menurut peneliti dari Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (LP3E Kadin) Indonesia, Suharyadi, Indonesia saat ini menempati peringkat 5 dalam hal kualitas SDM dan ketenagakerjaan. Masih kalah dibandingkandengan negara-negara ASEAN lainnya seperti, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Dampaknya terhadap mahasiswa sebagai salah satu pihak yang merasakan dampak paling besar karena kebijakan MEA ini adalah persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin bertambah. Mereka tidak hanya akan bersaing dengan para pencari kerja dalam negri, tapi mereka harus juga bersaing dengan para pencari kerja dari luar negri.

Untuk menyikapi hal tersebut mahasiswa dituntut untuk tidak hanya diam menunggu perubahan, mereka harus segera bersiap-siap dan mulai serius dan fokus dalam menghadapi MEA. Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) harus dapat memberikan perbedaan serta inovasi yang dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Ada beberapa perubahan penting yang dapat segera dilakukan oleh mahasiswa:

  • Mahasiswa harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi yang mereka miliki guna menghadapi MEA. Mahasiswa diharapkan untuk memiliki kualitas dan skill yang baik untuk menghadapi MEA; pengembangan minat, bakat dan potensi diri harus ikut menjadi perhatian utama mereka. Pengembangan softskill mahasiswa terutama kemampuan berbahasa asing menjadi hal yang sangat sentral dalam menghadapi kompetisi MEA.
  • Mahasiswa sebagai agen perubahan harus bisa menjadi sumber inspirasi tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya untuk sadar akan perubahan yang dibawa oleh MEA.
  • Mahasiswa merupakan penghubung antara aktivitas sosial bermasyarakat dengan aktivitas keilmuan, oleh karena itu inovasi dan gagasan mahasiswa dapat diterapkan pada lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan MEA. Dengan mengadakan penyuluhan pada masyarakat dapat mendorong pengetahuan akan MEA ditengah masyarakat banyak.
  • Dalam lingkup kemasyarakatan, mahasiswa dapat ikut mengembangkan berbagai macam inovasi yang strategis untuk menghadapi MEA dengan mendirikan berbagai komunitas kemasyarakatan guna mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat agar tidak tersisihkan oleh laju perubahan.
  • Mahasiswa dpat berperan aktif dalam meningkatkan lapangan pekerjaan baru dengan menjadi entrepreneur muda yang memiliki kreatifitas, inovasi dan kritis akan perkembangan yang ada sehingga mampu bersaing dengan mahasiswa dari negara ASEAN lainnya.

Mahasiswa sebagai pihak yang memiliki peran sentral dalam pembangunan dan pengembangan bangsa ini diharapkan bisa benar-benar menjadi agent of change ditengah-tengah masyarakat Indonesia saat ini.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University