Memanfaatkan Sisa Buah-buahan untuk Kompos

Gemar makan buah-buahan? Suka berkebun? Bagaimana kalau membuat kompos kebun sendiri dari sisa buah? Biji buah apel, kulit melon, nanas, dan pepaya, kulit pisang, dan jeruk – jangan langsung dibuang. Kumpulkan. Biji buah-buahan itu bisa menjadi kompos yang bagus untuk taman.

Bagaimana membuat kompos

Kompos halaman belakang memiliki dua lapisan utama:

1. Lapisan hijau: buah dan sayur
2. Lapisan coklat: daun kering, sisa kayu, dan lain-lain

Saat menggunakan inti buah-buahan untuk pengomposan, ada baiknya menggunakan wadah terbuka atau cukup memilih sudut taman untuk membuatnya. Ingat: bisa menggunakan buah mentah, buah matang, dan bubur buah untuk membuat kompos. Potong-potong sisa makanan yang lebih besar atau yang keras dan tebal seperti biji, kupasan, dan kulit menjadi potongan-potongan kecil sebelum dikumpulkan. Potongan besar membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai dan juga menghalangi kompos mencapai suhu optimal untuk menghancurkan hama dan gulma.

Saat menggunakan buah untuk kompos, selang dengan lapisan kaya karbon yang mengandung daun mati, rumput, jerami, kertas parut, dan bahan sejenis lainnya.

Jika kompos basah setelah hujan dan ada tambahan sisa buah di dalamnya, tambahkan lebih banyak bahan kering seperti rumput dan daun.

Apa yang bisa dijadikan kompos

Kulit buah, daging buah, buah matang, biji, kupasan buah, batang anggur, sisa dari agar-agar, selai, atau jus, dan bagian buah lainnya yang tidak dimakan.

Manfaat menggunakan buah-buahan untuk kompos

Limbah buah dianggap sebagai bahan penyeimbang untuk pengomposan. Limbah itu berada dalam kategori nitrogen tinggi dan mengandung rasio nitrogen-karbon 35:1. Ini dianggap ideal. Limbah buah biasanya basah dan membantu kompos yang mengandung serbuk gergaji dan daun menjadi lembab dan menciptakan tingkat kelembapan yang optimal untuk pembuatan kompos yang cepat. Jadi, saat memakan buah-buahan, jangan buang kulit atau bijinya. Simpan untuk kompos.

Perlu diketahui bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak boleh ditambahkan ke dalam tempat sampah kompos. Bahan-bahan berikut ini bukan untuk pengomposan

1. Daging dan produk susu

Daging dan produk susu benar-benar dapat diuraikan, namun tidak disarankan untuk ditambahkan ke tempat sampah kompos karena bisa mengundang hewan pengerat dan serangga yang tidak diinginkan.

2. Produk roti

Banyak yang mengira produk yang dipanggang lembut akan berfungsi sebagai bahan kompos yang bagus, namun itu bukan pilihan yang tepat untuk pengomposan. Bahan itu mungkin menarik hewan yang berkeliaran dan hewan pengerat yang tersesat.

3. Kayu olahan

Pisahkan bahan ini. Kayu olahan, yang diubah menjadi serbuk gergaji, bukanlah bahan kompos yang tepat. Bahan ini mengandung bahan kimia yang dapat merusak kualitas kompos. Gunakanlah serbuk gergaji atau sisa kayu yang tidak diolah.

4. Jeruk dan makanan asam lainnya

Punya banyak kulit jeruk, sisa tomat, dan acar? Lupakanlah. Bahan itu tidak menyajikan bahan kompos karena sangat asam dan akan membunuh bakteri pembuat kompos.

5. Makanan berminyak

Minyak atau lemak yang ada dalam makanan dapat mengganggu keseimbangan kelembaban pada kompos. Jangan menambahkan ke dalamnya.

6. Kotoran manusia dan hewan

Kotoran manusia dan hewan bahan organik tetapi berbau busuk. Selain itu, dapat menimbulkan risiko kesehatan dengan membuat kompos yang tidak higienis, tidak berguna, dan tentu saja berbau.

7. Gulma

Setiap kebun memiliki gulma dan kita mengira bisa menambahkan gulma ini pada kompos. Salah! Jangan pernah menambahkan gulma ke dalam kompos. Gulma dapat menumbuhkan akar dalam kompos dan merusak kualitas kompos.

Peringatan:

Harap jangan menambahkan:

Daun hias buah-buahan atau buah-buahan dari toko bunga.
Buah-buahan yang diolah dengan pestisida. Organik adalah yang terbaik.

Pembuatan kompos mungkin terdengar seperti tugas yang berat, tetapi sebenarnya tidak. Manfaat tambahannya adalah membantu meningkatkan konsumsi buah dan sayuran setiap hari. Makan, kumpulkan, dan buatlah kompos!