Mencari Solusi Atasi Krisis Pandemi

Beranda / Berita / Mencari Solusi Atasi Krisis Pandemi
11 Desember 2020
Mencari Solusi Atasi Krisis Pandemi

DAMPAK yang sangat luar biasa dirasakan semua lapisan masyarakat akibat Pandemi COVID-19, tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan tetapi juga berpengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada banyaknya rumah tangga yang mengalami kesulitan keuangan, baik itu rumah tangga usaha maupun pekerja.

Kekuatan dan Ketahanan setiap lapisan atau tingkatan tersebut berbeda-beda, maka masyarakat ekonomi golongan menengah ke bawah khususnya mikro dan pekerja informal berpendapatan harian, tentu menjadi kelompok yang paling rentan terkena dampaknya.

Kebijakan physical distancing, Work from Home, kebijakan dirumahkan, bahkan berakhir PHK sangat merugikan masyarakat secara ekonomi. Untuk mengatasi kesulitan itu banyak di antara mereka yang menguras isi tabungan, gadai, serta menjual aset sampai dengan harus meminjam uang. Semua itu semata-mata untuk bertahan hidup dan berharap menemukan solusi tepat keluar dari masalah kesulitan ekonomi keluarga.

Sangat sulit memang menghadapi pandemi ini, bergantung bagaimana seharusnya kita menyikapi pandemi ini sehingga kita tetap bisa maksimal menjalankan peran kita dengan baik. Alhasil, berusaha keras pada hal-hal yang memang ada dalam kuasa kita untuk mencapainya dan di sisi lain pun kita tetap berserah diri pada Allah jika itu berada di luar kuasa kita.

Maka kita harus tetap optimis mengarungi ombak bahkan gelombang yang mengadang di hadapan kita, In syaa Allah. Termasuk ketika kita menghadapi masalah keuangan di saat pandemi ini. Berikut ini hal yang bisa kita lakukan ketika kita dihadapkan dengan masalah keuangan di masa pandemi Covid-19:

Me-reshedule Rencana Keuangan

Kegiatan yang harus dilakukan adalah mengatur kembali rencana keuangan dengan fokus kepada kebutuhan pokok, saving dan investasi. Tentunya hal ini akan membantu kita untuk menemukan kembali tujuan keuangan yang berbasis kebutuhan.

Prioritaskan Kebutuhan Pokok

Memenuhi kebutuhan pokok, seperti kebutuhan makanan, bayar listrik, konsumsi BBM harian, hingga alat kesehatan yang biasa digunakan selama pandemi, seperti hand sanitizer, disinfektan, masker, membeli vitamin/suplemen kesehatan, dan lainnya, harus menjadi prioritas utama.

Tidak Bersikap Boros

Sudah seharusnya kita berhemat dan menerapkan pola hidup sederhana. Kita membelanjakan sesuai dengan kebutuhan, menahan diri dari membelanjakan harta untuk hal-hal yang kurang penting. Sikap boros sangat tidak dianjurkan dalam segala hal, begitu pula dengan mengatur keuangan. Bagi seorang muslim, Islam pun melarang seseorang dalam berbelanja berlebih-lebihan. Hal tersebut akan menimbulkan sifat konsumtif dalam diri yang sangat merugikan, sebagaimana dijelaskan:

“dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al-Isra’: 26-27)

Lalu,

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon :67)

Menabung (Saving)

Menabung adalah cermin dari sikap amanah kita akan rezeki yang diberikan oleh Allah, SWT. Menabung bukan untuk menimbun harta. Dalam ajaran Islam, menabung adalah salah satu upaya berjaga-jaga, di samping juga sebagai bagian dari proses pengelolaan keuangan rumah tangga. Sebagaimana dijelaskan :

“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (H.R Bukhari)

Berwirausaha

Pandemi covid19 justru memberikan peluang lain bagi masyarakat dengan munculnya banyak kebutuhan pada sektor UMKM, misalnya saja usaha kuliner, membuka jasa delivery order makanan, menjadi reseller produk yang sedang dibutuhkan banyak orang, dan banyaknya lagi potensi usaha lainnya yang bisa kita lakukan.

Berwirausaha akan menambah penghasilan kita, Diriwayatkan oleh Ibrahim Al Harbi dalam Ghorib Al Hadits dari hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman, bahwa “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan”

Bersedekah

Ketika keadaan sulit dan sebaiknya kita melakukan sedekah, maka hal tersebut tidak akan mengurangi harta atau rezeki kita. Justru Allah akan menggantinya dengan rezeki yang sebaik-baiknya, sebagaimana dijelaskan dalam :

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al Baqarah: 274).

Dalam ayat lainnya :

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS surat Saba: 39).

Dijelaskan juga :

"Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata, "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Jadi, sudah seharusnya kita lebih hati-hati dan bijaksana dalam mengatur dan mengelola keuangan yang kita miliki, dan tetap dengan keyakinan bahwa Allah Ar-Razaaq, Yang Maha Pemberi Rezeki, yang Maha Mencukupkan Rezeki untuk kita semua.

Haqul Yakin, Allah telah mengatur rezeki untuk hamba-Nya, dan juga sudah dibagi dengan adil, tidak akan pernah tertukar.

Semoga Allah swt senantiasa melapangkan rezeki untuk kita semua serta memberikan kecukupan dengan rezeki yang diberikan-Nya untuk kita. Wallahu a’lam bishshawwab

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University