
Masih ada sebagian lulusan SMA/SMK yang memilih tidak kuliah bukan karena keterbatasan biaya, melainkan karena merasa tidak perlu. Mereka beranggapan bisa langsung bekerja atau membangun usaha sendiri tanpa melanjutkan pendidikan. Pandangan ini wajar, namun perlu dipertimbangkan ulang dalam konteks dunia kerja saat ini.
Fakta menunjukkan, persaingan kerja semakin ketat. Perusahaan tidak hanya mencari pekerja dengan keterampilan dasar, tetapi juga yang memiliki pemahaman luas, kemampuan analisis, dan keterampilan komunikasi yang baik. Bekal tersebut lebih banyak diperoleh melalui pendidikan tinggi yang terstruktur.
Dengan ijazah perguruan tinggi, peluang kerja terbuka lebih lebar. Bahkan untuk posisi yang terlihat sederhana, banyak perusahaan kini mensyaratkan minimal lulusan D3 atau S1. Tanpa bekal pendidikan tinggi, seseorang bisa kehilangan kesempatan hanya karena tidak memenuhi syarat administratif.
Selain ilmu, kuliah juga memberikan pengalaman berorganisasi, magang, hingga praktik di lapangan. Hal ini membentuk pola pikir kritis, kepemimpinan, dan kreativitas. Aspek-aspek ini menjadi nilai tambah yang sangat dihargai di dunia kerja.
Bagi yang masih ragu, banyak perguruan tinggi kini menyesuaikan diri dengan kebutuhan mahasiswa. Ma’soem University misalnya, menghadirkan program dengan fasilitas lengkap, dosen profesional, hingga jaminan kerja melalui mitra industri. Semua ini membuat mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga siap masuk ke dunia kerja nyata.