Dalam menjalankan bisnis, membekali diri tentang ilmu psikologi konsumen menjadi satu hal yang penting. Karena dalam suatu hal, perilaku konsumen bakal dipahami terlebih dahulu sebelum memulai membuat sebuah keputusan besar, misal menciptakan sebuah produk. Oleh karena itu, mari berkenalan dengan psikologi konsumen.
Psikologi konsumen berasal dari gabungan dua kata, yaitu psikologi dan konsumen. Secara terminologi, psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Sedangkan pengertian konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan pribadi, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Apabila digabungkan, pengertian psikologi konsumen adalah studi tentang tingkah laku individu sebagai konsumen. Lebih lanjut oleh Hawkins, Best & Coney (2001) menyebutkan bahwa perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut kepada konsumen masyarakat.
Target utama dari psikologi konsumen adalah perilaku konsumen itu sendiri, misalnya ingin mencari tahu alasan seseorang menentukan pilihan dalam memilih minuman. Dalam memilih minuman, sebagai konsumen memiliki banyak pilihan untuk menghilangkan dahaga. Nah, bagaimana konsumen tersebut akhirnya memilih suatu produk yang dibeli ternyata ada pengkategoriannya dalam psikologi konsumen. Hal tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen irasional.
Dalam perilaku konsumen rasional, seorang konsumen dikatakan rasional jika memerhatikan beberapa hal, seperti barang tersebut memberikan kegunaan atau kepuasan optimal, barang tersebut benar-benar diperlukan, mutu barang terjamin dan harga seuai dengan kemampuan. Dapat diartikan kalau konsumen yang rasional memahami kebutuhan dirinya sendiri dalam memilih suatu produk.
Sedangkan dalam perilaku konsumen irasional, seorang konsumen dianggap tidak rasional ketika faktor eksternal lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian. Bisa dikatakan membeli barang tanpa dipikirkan kegunaanya terlebih dahulu. Ciri-cirinya adalah tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik, memiliki merek yang sudah dikenal banyak orang dan adanya bonus-bonus dalam penawaran produknya.
Yang sering kita temui adalah perusahaan besar yang memanfaatkan perilaku konsumen irasional diatas. Grup marketing perusahaan tersebut akan membuat iklan sedemikian rupa untuk memancing para konsumen tipe irasional untuk membeli atau menggunakan produknya. Namun kembali lagi dalam dunia bisnis, usaha tersebut adalah salah satu cara untuk meningkatkan brand awareness perusahaan atau meningkatkan penjualan.
Lalu apa saja sih manfaat yang didapat bila memahami perilaku konsumen dalam psikologi konsumen? Yang pertama, mengurangi risiko terhadap bisnis. Dengan memahami perilaku konsumen, manfaat utama yang dirasakan adalah mampu menafsirkan beberapa risiko yang akan timbul dan meminimalisir risiko tersebut. Misalnya, ketika sudah paham mengenai target konsumen, sebagai pemilik usaha dapat memulai menentukan segmen pasar yang akan dituju, sehingga usaha yang dijalankan tepat sasaran.
Yang kedua, sebagai bahan mengumpulkan feedback. Feedback adalah komentar atau masukan yang sangat penting terhadap perkembangan bisnis. Hal ini berguna dalam menilai apa yang disukai atau tidak disukai konsumen dari produk atau jasa yang ditawarkan. Nantinya kumpulan suara konsumen tersebut dapat menjadi acuan untuk perbaikan pelayanan usaha. Selain itu ini dapat menjadi salah satu cara menjaring konsumen loyal karena suara mereka didengar.
Dan yang terakhir, sebagai dasar membuat strategi pemasaran yang tepat. Manfaat ini sangat penting bagi perusahaan untuk membangun strategi pemasaran yang tepat. Dengan melakukan penelitian berdasarkan perilaku konsumen, bisnis tersebut dapat memperoleh pemahaman yang lebih detail tentang siapa konsumen tersebut dan solusi apa yang bisa ditawarkan.
Dari beberapa manfaat yang telah dijabarkan, maka penting untuk mempelajari psikologi konsumen bagi kalian yang ingin memulai memulai bisnis maupun yang saat ini sedang menjalankannya. Selain untuk menambah perspektif baru dalam usaha yang dijalankan, juga menjadi sebuah peluang untuk menggaet lebih banyak konsumen. Hal ini pula yang telah dipersiapkan oleh Ma’soem University Bandung kepada mahasiswa jurusan Agribisnis S1 dengan pengadaan mata kuliah psikologi konsumen agar mampu menjadi lulusan yang kompeten dan menjadi problem solver di lingkungan kerja.
Lulusan Agribisnis Ma’soem University juga dibekali dengan mata kuliah lain yang siap menunjang karir di bidang agribisnis yang potensial di Indonesia. Beberapa prospek kerja agribisnis diantaranya praktisi agribisnis inovatif dan profesional berbasis IT serta konsultan agribisnis. Tidak hanya itu, setiap mahasiswa Ma’soem University dibekali materi kuliah agama di setiap semester agar mewujudkan pribadi yang ‘cageur, bageur dan pinter’.