Dalam dunia teknologi komputer, tentu kita mengenal istilah yang akhir-akhir ini sangat dibutuhkan, yaitu sistem informasi. Sistem informasi sendiri sering disingkat oleh beberapa Lembaga atau perusahaan dengan istilah “sisfo”. Dengan adanya system informasi, pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih cepat, mudah dan sistematis. Salah satu desain sistem yang perlu dikuasai adalah konsep Communication Diagram.
Communication Diagram adalah suatu diagram yang mengambarkan struktur interaksi yang terdapat disekitar objek (seperti halnya sequence diagram) dan hubungannya terhadap yang lainnya. Communication Diagram lebih mengedepankan peran setiap objek dan bukan pada waktu pengiriman pesan (message).
Communication diagram mirip dengan sequence diagram. Yang membedakan Communication diagram dari yang lain adalah diagram yang mengarahkan objek-objek dan asosiasi dengan objek-objek yang lain dalam sistem bersamaan dengan interaksinya. Asosiasi ini tidaklah dijelaskan dalam sequence diagram. Adapun fungsi dan tujuan Comunication Diagram:
- Model pesan melalui antar peran atau objek yang mengirimkan operasi penggunaan dan fungsionalitas kasus.
- Mekanisme model dalam desain arsitektur system.
- Tangkap interaksi yang mengarahkan pesan yang dilewati antar peran dan objek dalam skenario kolaborasi.
- Model skenario alternatif dalam kasus pemakaian atau operasi yang melibatkan kolaborasi dari berbagai interaksi dan objek.
- Dukung pengidentifikasian objek (sebab kelas), atributnya (parameter pesan), dan operasi (pesan) yang ikut serta dalam use case.
Setelah memahami hal di atas maka selanjutnya kita perlu mengenal simbol Communication Digram yang terdiri dari:
- Object : Objek adalah instance dari sebuah kelas yang tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah kelas (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma (;).
- Aktor : Actor juga dapat berhubungan dengan objek , maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbolnya sama pada Actor Use Case Diagram.
- Message : Message digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar obyek dan diberi label urutan nomor yang mengindikasikan urutan komunikasi yang terjadi antar obyek, seperti yang sudah digambarkan dan dijelaskan di atas.
Setelah kita mempelajari pengertian , fungsi, simbol dari collaboration diagram, maka kita bisa mengaplikasikannya pada contoh kasus penarikan uang melalui teller bank yang urutan desainnya sebagai berikut:
- Karena collaboration diagram memiliki kesamaan atau adaptasi dari sequence diagram jadi collaboration tidak berbeda jauh seperti sequence
- Disini terdapat 3 object yaitu nasabah, teller, dan form penarikan.
- Disini nasabah mengirim pesan mengisi form ke class form penarikan. lalu nasabah mengirim pesan memberikan form penarikan dan persyaratan.
- Selanjutnya teller melakukan pengecekan data
- Lalu teller mengirim pesan terdapat kesalahan data lalu teller mengirim pesan memberikan permintaan yang diajukan dan memberikan kembali persyaratan kepada class nasabah.
Untuk penjelasan yang lebih detail dan utuh kalian bisa mendapatkannya dengan berkuliah di Fakultas Komputer Universitas Masoem dengan biaya sangat murah hanya 500-600 ribuan per bulan dengan fasilitas super lengkap.