S1 BK fleksibel terhadap berbagai tuntutan profesi, sehingga peluang karir alternatif terbuka lebar
Bagi orang yang berfikiran bahwa lulusan S1 BK hanya akan menjadi guru BK mungkin bahasa gaulnya mereka ‘kurang piknik’. Mari sekali lagi kita gunakan logika untuk mencermati data dan fakta dilapangan. Faktanya mata kuliah BK umumnya memiliki komposisi 70% rumpun ilmu konseling dan psikologi (teknik pemahaman individu, psikologi terapan, asesmen tes dan non test, teori dan teknik konseling, dll) dan 30% rumpun ilmu pendidikan umum lainnya.
Bidang konseling sendiri memiliki banyak spesialisasi, seperti : Konseling Pendidikan, Konseling Vokasional/Karir, Konseling Keluarga dan Perkawinan, Konseling Agama, Konseling Rehabilitasi, Konseling Traumatik, Konseling Industri, Konseling Kebutuhan Khusus, dll.
Data dilpangan juga mentereng, bahwa setidaknya berbagai profesi peluangnya terbuka lebar untuk dimasuki lulusan BK
- Guru BK (PNS atau swasta) adalah yang lazim diketahui, namun peluang besarnya seperti yang diuraikan sebelumnya banyak yang tidak tahu
- Konselor/Terapis Profesional dengan menambah ilmu dan lisensi maka lulusan BK dapat membuka praktik sebagai konselor/terapis professional pada setidaknya empat aliran besar di dalam psikologi konseling (Psikoanalisis, Behaviorisme, Eksistensial-Humanistik dan Transpersonal), serta menurut zamannya dibagi menjadi 3 yaitu aliran klasik, modern dan post modern. Bahkan Stephen Palmer (guru Besar University of City, US) menjelaskan ada lebih dari 25 aliran konseling terutama aliran post modern di seluruh dunia
- Konselor di Lembaga Pemerintah dan Swasta selain menjadi konselor profesinal lulusan S1 BK dapat juga bekerja sebagai konselor atau tenaga penyuluh di Rumah Tahanan (Rutan), Pusat Rehabilitasi atau Crisis Center, LSM & NGA, dll
- Staf Human Resource Development (HRD) / General Affair (GA) lulusan S1 BK dapat berkarir staf kantoran yang bergerak didunia usaha/industri dalam dan luar negeri
- Entrepreneur/Wira Usaha karir lulusan S1 BK tak melulu harus selalu berkaitan dengan dunia pendidikan atau konseling, namun juga tetap bisa menjadi seorang wirausaha. Kemampuan lulusan S1 BK dalam memahami perilaku orang lain bisa menjadi modal menjadi pebisnis sukses dengan cara memanfaatkan semua ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk merekrut karyawan, mengembangkan SDM hingga bekerja sama dengan pihak lain.
Pada akhirnya dapat disimpulkan dua hal penting yaitu: Pertama bahwa steriotipe negatif tentang BK dan karir masa depanya dimulai dari ketidaktahuan seluk beluk dunia BK dan ketidakmampuan untuk menguak tabir potensinya melalui analisa logis data dan fakta dilapangan. Kedua untuk beberapa tahun mendatang penulis berdasarkan pengalaman dan analisa lebih lanjut berkeyakinan BK merupakan salah satu pilihan tepat untuk mengembangkan potensi diri dan menjadi gantungan karir dimasa depan