Kesehatan mental mahasiswa adalah hal yang penting dan seringkali terabaikan dalam era digital saat ini. Dalam dunia yang terus terhubung secara online, tekanan akademik, sosial, dan personal yang dialami oleh mahasiswa dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, self-care atau perawatan diri menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga. Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya self-care bagi mahasiswa dalam menjaga kesehatan mental mereka di era digital.
- Mengenali Tanda-tanda Stres dan Kecemasan: Mahasiswa seringkali menghadapi tekanan akademik yang tinggi, deadline tugas, ujian, dan tuntutan sosial. Era digital yang terhubung secara online juga dapat menambah beban dan gangguan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengenali tanda-tanda stres dan kecemasan seperti perubahan suasana hati, gangguan tidur, perubahan pola makan, atau perubahan perilaku. Dengan mengenali tanda-tanda ini, mahasiswa dapat lebih proaktif dalam menghadapi stres dan mencari cara-cara self-care yang sesuai.
- Menciptakan Keseimbangan Antara Aktivitas Online dan Offline: Mahasiswa saat ini cenderung menghabiskan banyak waktu online, mulai dari kuliah online, mengakses media sosial, hingga berkomunikasi dengan teman secara virtual. Namun, terlalu banyak waktu di depan layar dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara aktivitas online dan offline. Mahasiswa perlu melibatkan diri dalam aktivitas offline seperti berolahraga, bersosialisasi langsung dengan teman, berbicara dengan keluarga, atau berhobby. Aktivitas offline ini dapat membantu mengurangi stres dan kelelahan yang disebabkan oleh penggunaan media digital yang berlebihan.
- Melakukan Self-Care Rutin: Self-care merupakan bentuk perawatan diri yang melibatkan upaya sadar untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Mahasiswa perlu mengatur waktu untuk melakukan self-care rutin sebagai bagian dari rutinitas mereka. Self-care dapat berupa tidur yang cukup, makan makanan bergizi, beristirahat yang cukup, mengelola waktu dengan bijaksana, dan melakukan aktivitas yang mereka nikmati. Selain itu, mahasiswa juga perlu mengenali dan menghormati batasan pribadi mereka, misalnya belajar untuk mengatakan "tidak" jika terlalu banyak permintaan atau tuntutan yang dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
- Mencari Dukungan Sosial: Dalam era digital, mahasiswa seringkali merasa terhubung secara online namun kurang merasa terhubung secara emosional. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mencari dukungan sosial yang sehat. Mahasiswa dapat berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor kampus tentang apa yang mereka rasakan. Mencari komunitas atau kelompok minat yang sesuai juga dapat memberikan dukungan sosial yang dapat membantu mahasiswa menghadapi tantangan dan tekanan dalam menjaga kesehatan mental mereka. Dukungan sosial dapat membantu mahasiswa merasa didengarkan, dipahami, dan diberdayakan untuk menghadapi tantangan yang mereka hadapi.
- Mengatur Batasan Teknologi: Penggunaan teknologi seperti smartphone, media sosial, atau perangkat elektronik lainnya dapat menjadi faktor risiko bagi kesehatan mental mahasiswa jika tidak dikelola dengan bijaksana. Mahasiswa perlu belajar untuk mengatur batasan teknologi yang sehat, seperti membatasi waktu layar, mematikan pemberitahuan yang mengganggu, atau menghindari penggunaan media sosial yang berlebihan. Mengatur batasan teknologi yang sehat dapat membantu mahasiswa menghindari terjebak dalam pola perilaku yang tidak sehat dan menjaga kesehatan mental mereka.
- Menggunakan Sumber Daya Kampus (CDC): Banyak perguruan tinggi menawarkan sumber daya dan dukungan untuk kesehatan mental mahasiswa. Mahasiswa perlu mencari tahu sumber daya yang ada di kampus mereka, seperti konseling atau layanan dukungan mahasiswa. Menggunakan sumber daya kampus ini dapat memberikan bantuan profesional dan dukungan yang dapat membantu mahasiswa menghadapi tantangan kesehatan mental dengan lebih baik.
- Menjaga Diri dengan Aktivitas yang Menyenangkan: Mahasiswa perlu mengingat untuk menjaga diri mereka sendiri dengan melakukan aktivitas yang mereka nikmati. Aktivitas yang menyenangkan dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan mengurangi beban pikiran. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan seperti olahraga, seni, musik, atau hobi lain yang mereka nikmati untuk merilekskan pikiran mereka dan menjaga kesehatan mental mereka.
Dalam era digital yang terhubung secara online, menjaga kesehatan mental mahasiswa menjadi semakin penting. Melalui self-care yang baik, mengatur batasan teknologi, mencari dukungan sosial, dan menggunakan sumber daya kampus yang ada, mahasiswa dapat menjaga kesehatan mental mereka dengan lebih baik. Dengan demikian, mereka akan dapat menghadapi tantangan akademik, sosial, dan personal dengan lebih kuat dan sehat di era digital ini.