Belakang ini, ilmu bimbingan Konseling merupakan ilmu yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Tentu saja, hal ini memang terbukti benar karena perilaku masyarakat zaman sekarang mulai menunjukkan tindakan negatif.
Contohnya, kasus-kasus negatif seperti tawuran, depresi, penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, dan kasus negatif lainnya sedang meningkat secara drastis sehingga jika tidak ditangani dengan serius, kasus seperti ini dapat menghancurkan masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menyelamatkan masyarakat dari hal negatif ini, masyarakat membutuhkan bantuan dari orang yang kompeten dalam menangani masalah ini dan salah satu orang kompeten adalah mereka yang merupakan lulusan program studi Bimbingan Konseling.
Melihat kebutuhan masyarakat akan ilmu Bimbingan Konseling ini tentu membuat peminat untuk prodi bimbingan konseling semakin banyak.
Nah, bagi calon mahasiswa yang berminat untuk mengambil program studi satu ini, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan karena walaupun materinya itu seputar kepribadian manusia, materi yang ada di prodi Bimbingan Konseling bisa menjadi cukup banyak sehingga jika tidak dipersiapkan dari awal, mahasiswa akan merasa kewalahan ketika mempelajari materi yang lebih dalam.
Berikut 8 materi pelajaran yang harus disiapkan oleh mahasiswa yang minat ambil program studi Bimbingan Konseling:
1. Pengantar psikologi
Materi pertama yang akan dipelajari adalah pengantar pengantar psikologi. Program studi Bimbingan Konseling merupakan cabang dari ilmu psikologi sehingga inilah yang menyebabkan pengantar psikologi menjadi materi pertama yang akan dipelajari mahasiswa ketika menginjak semester satu.
Di materi ini, mahasiswa akan mempelajari tentang perilaku dan proses mental manusia secara umum seperti penjelasan kenapa manusia bisa berpikir, berperasaan, bertindak, dan mengerti. Materi awal ini tentu dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan gambaran yang jelas mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari.
2. Sosiologi
Sosiologi merupakan materi dasar dari program studi Bimbingan Konseling karena faktor sosiologi dalam masyarakat dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang yang ada di dalam lingkungan tersebut.
Di materi sosiologi, mahasiswa prodi ini dapat mempelajari tentang perilaku sosial individu antara kelompok, problematika masyarakat, struktur masyarakat, fenomena sosial, dan gerakan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Dengan ini, mahasiswa akan tahu bagaimana cara berinteraksi dengan masyarakat dan menjalin hubungan sosial, serta memahami pemahaman orang-orang sekitar lebih baik lagi.
3 Antropologi
Selain sosiologi, antropologi juga merupakan salah satu fondasi dari ilmu Bimbingan Konseling. Di materi antropologi ini, mahasiswa akan mempelajari faktor-faktor yang dapat menjelaskan bagaimana sejarah atau budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian anggota dalam masyarakat itu sendiri.
Dengan mempelajari materi ini, mahasiswa akan tahu faktor-faktor yang dapat menjelaskan kenapa setiap kelompok masyarakat yang berbeda memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda.
4. Teori konseling
Ketika mahasiswa memiliki gambaran yang luas mengenai tujuan dari program studi Bimbingan Konseling, mahasiswa akan mempelajari tentang teori konseling.
Materi ini bisa dibilang sebagai materi inti karena sesuai dengan nama program studi ini, Bimbingan Konseling bertujuan mempersiapkan mahasiswanya tentang tata cara pemberian sesi konseling terhadap masyarakat di masa yang akan datang.
Hal ini berarti selama mempelajari materi ini, mahasiswa akan tahu bagaimana menggunakan teknik, alat, dan dukungan yang dapat memperlancar suatu proses konseling yang akan dilakukan.
5. Psikologi pendidikan
Bimbingan Konseling merupakan salah satu cabang dari psikologi, tetapi program studi Bimbingan Konseling lebih diarahkan untuk kebutuhan pendidikan sehingga psikologi pendidikan merupakan materi yang wajib dipelajari.
Materi psikologi pendidikan akan membahas tentang proses pembelajaran dari sudut pandang perilaku atau kognitif, seperti pemberian instruksi, manajemen kelas, pemberian tugas, dan mengembangkan bakat yang ada di dalam diri mahasiswanya sehingga hal ini akan melatih mereka dalam meningkatkan efisiensi dalam memberikan pendidikan di masa yang akan datang.
6. Kesehatan mental
Kesehatan mental merupakan materi yang cukup dalam sehingga hanya bisa dipelajari ketika mahasiswa sudah memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang ilmu bimbingan konseling.
Di materi kesehatan mental, mahasiswa akan mempelajari segala peristiwa yang dapat berdampak besar terhadap kepribadian dan perilaku seseorang hingga menimbulkan berbagai gangguan mental seperti trauma PTSD, stres, psikosis, dan gangguan lainnya.
Dengan ini, mahasiswa bisa mengetahui penyebab dari suatu masalah mental yang sedang dihadapi masyarakat sehingga hal ini akan memudahkan mereka dalam mencari solusi yang tepat untuk masalah tersebut.
7. Dasar pemahaman perilaku manusia
Perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon individu atau kelompok terhadap suatu kejadian atau tindakan yang dilihat. Nah, dikarenakan setiap manusia merupakan makhluk yang memiliki perilaku yang sangat berbeda-beda, maka sudah menjadi tugas program studi Bimbingan Konseling untuk mengajarkan para mahasiswanya tentang dasar pemahaman perilaku manusia.
Materi ini wajib dipelajari mahasiswa Bimbingan Konseling karena agar dapat memberikan layanan konseling kepada masyarakat, mahasiswa harus mengetahui setiap perilaku masyarakatnya terlebih dahulu agar bisa menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut.
8. Teknologi informasi dan bimbingan konseling
Munculnya kehadiran teknologi informasi di zaman sekarang telah mengubah perilaku dan kebudayaan masyarakat, sehingga untuk menyesuaikan ilmu bimbingan konseling dengan kondisi masyarakat sekarang ini, mahasiswa akan mempelajari materi tentang teknologi informasi dan bimbingan konseling.
Materi teknologi informasi dan bimbingan konseling akan mengajarkan mahasiswanya tentang penggunaan teknologi informasi yang dapat membantu proses pemberian konseling seperti penggunaan alat komputer, peralatan audio, peralatan visual, dan media informasi lainnya yang dapat mempercepat proses pendidikan atau konseling.