Pada 10 Mei 2025, telah dilaksanakan rapat koordinasi strategis antara lembaga kemanusiaan Dai Peduli, platform advokasi RAPOT (Relawan Aksi Peduli dan Tanggap), serta jajaran organisasi mahasiswa (ormawa) Ma’soem University: BEM, DPM, HIMA FKIP, dan KSI.
Rapat ini menjadi forum terbuka untuk membahas langkah konkret mahasiswa dalam merespons krisis kemanusiaan di Palestina. Setiap ormawa diberikan ruang untuk menyampaikan ide, program, dan pendekatan yang sesuai dengan karakter masing-masing organisasi, dengan satu tujuan bersama: menggalang kepedulian nyata bagi Palestina.
Kolaborasi ini bukan hanya simbolik, melainkan bagian dari upaya menyatukan kekuatan mahasiswa dalam membangun kesadaran sosial dan menumbuhkan aksi kolektif berbasis empati dan nilai kemanusiaan.
“Mahasiswa adalah motor perubahan. Lewat koordinasi seperti ini, kita ingin dorong lahirnya program-program berkelanjutan yang bukan hanya berhenti di kampus, tapi bisa berdampak lebih luas,” ungkap salah satu perwakilan dari RAPOT.
Rapat ini juga menjadi pemicu awal terbentuknya gerakan kemanusiaan terstruktur, yang akan diikuti oleh berbagai program seperti edukasi publik, penggalangan dana, hingga kampanye digital.
Ma’soem University, melalui para ormawanya, menegaskan komitmen untuk terus hadir dan peduli terhadap isu global, serta mengajak seluruh civitas akademika untuk ikut serta dalam aksi nyata bagi kemanusiaan.
Langkah kecil ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang bisa memberi arti dan kontribusi nyata, khususnya untuk mereka yang terdampak konflik di Palestina.