
Deskripsi: Analisis morfologi dapat membantu siapa saja untuk menyimpulkan arti dari beberapa kata, dan, pada saat yang sama, mempelajari kata-kata baru lebih mudah daripada tanpa kata itu. Apakah itu kata-kata yang kita lihat di rambu-rambu di jalan, atau dibaca dalam teks tertulis, atau dengar dalam pesan lisan. Mengetahui penghentian kata dan artinya dapat berguna bagi Guru Bahasa Inggris dan untuk mahasiswa, ketika kita tidak tahu persis arti dari beberapa kata atau ketika kita tidak memiliki kamus di tangan.
===
Morfologi, kata yang berasal dari bahasa Yunani, menggabungkan “morphe,” yang berarti bentuk, dan “ology,” yang berarti studi. Morphing memunculkan gambaran mental dari mainan anak-anak seperti Transformers ™ yang berubah dari satu bentuk ke bentuk lain melalui manipulasi anak pada bagian-bagiannya. Morfologi bekerja dengan cara yang hampir sama, dengan siswa memanipulasi bagian kata untuk menciptakan arti baru atau arti yang diubah, tetapi serupa. Morfologi berkaitan dengan pengelompokan kata menjadi imbuhan (prefiks dan sufiks) dan akar atau kata dasar, serta asal kata. Memahami bahwa kata-kata yang dihubungkan dengan makna dapat dihubungkan dengan ejaan sangat penting untuk mengembangkan kosakata siswa. Lebih lanjut, bagian kata (imbuhan) dapat memiliki arti terpisah yang dapat mengubah atau mengubah arti kata.
Memahami arti dari prefiks, sufiks, dan akar meningkatkan pemahaman teks yang sedang dibaca. Manipulasi afiks dapat memengaruhi bagian ucapan yang ditunjukkan oleh sebuah kata. Memiliki pengetahuan ini juga meningkatkan pemahaman teks. Pengajaran langsung morfologi adalah sarana yang efektif untuk membantu memahami dan menerapkan struktur kata untuk decoding, ejaan, dan studi kosa kata.
Oleh karena itu pentingnya digunakan untuk imbuhan dan sufiks dan perannya dalam kata-kata. Ini membantu kami melihat fleksibilitas bahasa. Dengan pengetahuan morfologi, siswa dapat mengambil pengertian dari kata “suka” dan mengubahnya menjadi sejumlah kemungkinan (tidak seperti, mungkin, tidak mungkin, disukai, tidak disukai, mirip, tidak disukai) untuk mengekspresikan pesan mereka dengan lebih akurat dan tepat.
Akhirnya, kesadaran morfologis dapat membantu siswa bahasa untuk membiasakan diri dengan derivasi leksikal dan dengan makna atau morfem. Mereka akan dapat membedakan, misalnya, sufiks "-ment" atau "-ness" membentuk kata benda, atau sufiks "-ly" membentuk kata keterangan. Pada akhirnya, mereka akan menyadari bahwa, pada tingkat tertentu, bahasa Inggris memiliki logika morfologi tertentu yang diikuti orang untuk mengetahui dan menghasilkan kata-kata baru. Kata-kata baru ini, mengingatkan kita tentang apa yang dapat kita sebut.
Aspek lain (sering kali direduksi oleh beberapa orang, tetapi sangat menarik bagi pelajar bahasa dan ahli bahasa), adalah bahwa studi morfologi membantu kita melihat hubungan antara bahasa Inggris dengan bahasa lain. Ketika kita berbicara tentang akarnya, misalnya, kita dapat melihat bahwa beberapa kata berasal dari bahasa Latin, Jerman dan Prancis dan memahami bagaimana hal ini mempengaruhi aspek pragmatis dari kata-kata, dalam kaitannya dengan tingkat formalitas dan informalitasnya.
Kesimpulannya, studi tentang morfologi bukan hanya sebuah pilihan tetapi suatu "keharusan" bagi setiap siswa bahasa, asalkan itu sangat diperlukan untuk memenuhi kemampuan yang memadai untuk memahami bahasa target, dan untuk dapat berkomunikasi dengan sukses.