Di Era Digital seperti saat ini, aktivitas manusia hampir seluruhnya membutuhkan bantuan teknologi dengan berbagai tujuan, baik untuk efisiensi waktu, kemudahan, sampai sebagai database pengarsipan dan lain-lain, tak terkecuali perguruan tinggi. Jika merujuk kepada fungsi Tridharma Perguruan Tinggi seperti melaksanakan pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, poin penting lainnya adalah penelitian. Perguruan Tinggi yang menginginkan akreditasi sangat baik serta Unggul (A) tentunya dituntut untuk memenuhi beberapa kriteria dan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yang salah satunya jurnal ilmiah, baik yang disusun oleh dosen maupun mahasiswa.
Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, jurnal yang telah disusun akan lebih mudah dipublikasikan dan disimpan dalam database sebagai arsip bagi suatu institusi. Beberapa waktu lalu, kampus STKOM-STIBANKS AL Masoem mengundang Aldy Ryaldy Atmaja, M.T,. sebagai salah satu perwakilan dari komunitas Relawan Jurnal Indonesia (RJI) yang merupakan alumni dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan mengusung moto "Berbagi Bersama, Giatkan Publikasi", komunitas tersebut memiliki visi untuk membantu pengelola jurnal mewujudkan pengelolaan jurnal elektronik yang berkualitas dan bereputasi di kancah nasional.
Adapun sisi positif dari adanya jurnal online adalah rekam jejak history jurnal, dokumentasi secara online bahkan bisa menjadi bukti dari keaktifan dosen dalam menulis karena sitasi karya ilmiah Dosen tersebut akan meningkat apabila dapat terindeks (paling tidak di Google Scholar). Dengan adanya catatan tersebut, dosen yang bersangkutan akan berpeluang memiliki karir yang lebih baik, terlebih jika jurnal yang ditulis dipublikasikan di web yang terindek pada database international. Selain didapatkan oleh dosen, keuntungan juga akan diarasakan oleh perguruan tinggi yang mengangkat dosen tersebut di lembaganya. Kombinasi antara penelitian dan pengabdian keapda masyarakat juga bisa saja terbentuk jika tulisan yang dilakukan oleh peneliti memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Hal ini tentu saja menjadi momen penting mengingat bahwa tidak semua pengelola jurnal paham mengenai pengelolaan sistem jurnal online yang baik dan benar. Dengan diwajibkannya suatu lembaga pendidikan tinggi untuk mampu mengelola jurnal secara online tersebut, maka kebutuhan SDM yang menguasai ilmu komputer (IT) pun akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan sistem yang digunakan akan selalu berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu.