Kesuksesan seseorang bisa dikarenakan oleh banyak faktor yang salah satunya adalah relasi yang bagus. Membangun relasi sejak muda adalah langkah penting yang sangat tepat karena relasi tersebut akan memberikan kita pengalaman-pengalaman baru yang mungkin saja Tuhan berikan untuk menentukan masa depan kita. Namun tidak sediki dari anak muda yang melakukan kesalahan yang cenderung sama sehingga relasi yang sebelumnya diharapkan membawa manfaat untuk kehidupan justru bisa beresiko merusak nama baik kita.
Ketika kita bertemu dengan relasi baru dan kita melakukan kesalahan fatal maka akhirnya akan berujung pada hilangnya kepercayaan relasi terhadap kita di first meet up yang dikarenakan first impression kita yang buruk. Adapun kesalahan dalam membangun relasi tersebut antara lain:
- Berharap Ditraktir : pertemuan pertama = kesan pertama = kesan terakhir. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pertemuan pertama / first meet up harus diimbangi dengan kesan pertama / first impression yang sangat baik karena orang baru cenderung terlalu cepat menilai dan terlalu cepat mengambil kesimpulan dari kesan pertama yang kita bangun. Saat first meet up diadakan di cafe atau restoran, jangan pernah kita berharap untuk dibayarkan oleh relasi baru kita. Usahakan kitalah yang membayar total pesanan atau setidaknya membayar lebih dari apa yang kita pesan untuk “mengisi tabungan emosi” di benak mereka. Di sisi lain kita akan memiliki mental memberi bukan hanya menerima.
- Terlalu Berharap Mendapatkan Untung di Awal : Tidak sedikit anak muda ketika bertemu relasi atau teman barunya berfikir “Saya bisa dapet keuntungan apa dari dia?” . Pemikiran seperti ini sebaiknya kita balik dengan berfikir “kontribusi apa yang bisa saya berikan kepada mereka saat membangun relasi?” Terlalu berfikir untuk menguntungkan diri sendiri akan beresiko kehilangan relasi
- Terlalu Berharap Mendapatkan Pinjaman / Utang : Mungkin kita akan dipertemukan dengan relasi yang secara ekonomi sangat baik / orang kaya. Namun hal tersebut bukan berarti kita bisa dengan seenaknya meminjam uang kepada mereka meskipun jumlah uang yang kita pinjam hanya sedikit dan mereka cenderung memiliki karakter yang ramah. Namun relasi yang diawali dengan “ngutang” beresiko akan membuat kesan yang buruk di mata mereka
- Pamer Pencapaian Yang Sudah Diraih : Kesalahan yang satu ini merupakan kebalikan dari kesalahan nomor 3. Tidak semua orang bisa terkesan dengan barang apa yang sudah kita miliki terlebih jika kita terlalu memamerkannya secara berlebihan. Memiliki aset seperti rumah, kendaraan pribadi dan lain-lain bukanlah sesuatu yang wajib diceritakan secara mendetail. Ada baiknya pembicaraan yang lebih diutamakan adalah sebuah perencanaan masa depan yang akan dibangun bersama dengan “modal pengetahuan & pengalaman” masing-masing. Hal ini membuat relasi akan lebih respect terhadap kita.
- Melontarkan Pertanyaan Konyol : Mungkin dari kita merasa gugup saat pertama kali berkenalan dengan relasi baru. Namun hal tersebut harus bisa kita kendalikan agar tidak muncul pertanyaan-pertanyaan konyol yang justru akan membuat situasi menjadi canggung. Pertanyaan yang sifatnya privasi seperti “apakah sudah menikah atau belum” akan membuat relasi kita justru tidak terbuka saat berdiskusi. Cukup fokus terhadap tujuan dari pertemuan tersebut dan berusaha seramah mungkin saat berkomunikasi serta tidak terlalu jauh dari tema yang dibicarakan. Tema-tema lain diluar tema diskusi bisa kita tanyakan ketika kita yakin relasi kita sudah benar-benar nyaman dengan kita