Perkembangan Bahasa dalam Bimbingan Konseling

Beranda / Berita / Perkembangan Bahasa dalam Bimbingan Konseling
13 Februari 2022
Perkembangan Bahasa dalam Bimbingan Konseling

Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan bahasanya-lah manusia:

  • Mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman pengamatan (observasi)-nya berupa kesan dan tanggapan (persepsi), informasi fakta, dan data, konsep atau pengertian (concept and ideas), dalil atau kaidah atau hokum (principles) sampai kepada bentuk ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan sistem-sitem nilai (value systems)
  • Mentransformasikan dan mengolah berbagai bentuk informasi tersebut di atas melalui proses berfikir dan dengan mempergunakan kaidah-kaidah logika (diferenisasi, asosiasi, proporsi atau komparasi, kausalitas, prediksi, konklusi generalisasi, interpretasi dan inferensi) dalam rangka pemecahan masalah (problem sulving) dan mencari, mengkreasikan dan menemukan hal-hal baru
  • Mengkordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap, penilaian dan penghayatan (etis, estetis ekonomis, sosial, politis, religius, dan kurtual);
  • Mengkomunikasikan (menyimpan) dan menerima) berbagai informasi, buah pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana kepada orang lain

Bahasa termasuk dapat berbentuk lisan, atau tulisan deangan mempergunakan tanda (coding), huruf (alphabetic), bilangan (numerical atau digital), bunyi, sinar, atau cahaya yang dapat merupakan kata-kata (words) atau kalimat (sentences). Mungkin pula berbentuk gambar atau lukisan (drawing, picture), gerak gerik (gestures) dan mimik serta bentuk-bentuk simbol ekspresif lainnya.

1). Indikator Perkembangan Bahasa

Memperhatikan penjelasan di atas, maka kita dapat memahami perkembangan bahasa itu dengan mengindetifikasikan beberapa indikatornya antara lain: jumlah pembendaharaan kata (vocabulary), jenis, struktur dan bentuk kalimat, isi yang di kandungnya: gambar atau lukisan, brntuk gerakan-gerakan tertentu yang bersifat ekspresif. Dengan menggunakan berbagai indicator tersebut maka dapatlahdi deskripsikan perkembangan bahsa pada manusia itu, sebagai berikut.

  • Pada masa bulan pertama dari masa bayi, individu berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungannya secara spontan dan instinktif secara positif (menerima, meraih, atau mendapat benda-benda atau suara yang menyenangkan, misalnya botol susu hangat, belaian suara ibu, dan sebagainya) atau gerakan negatif (menolak benda yang dingin, dan sebagainya) bahasa mimik (senyuman dan tawa) bahasa emosional ekspresif (menangis kaluu lapar, kedinginan atau mendengar suara keras, meraba, dan sebagainya)
  • Pada masa enam bulan kedua dari masa bayi, bahasa sensorimotorik tersebut berangsur berkurang, sedangkan bahasa merabanya semakin terarah dan berbentuk dengan dapatnya meniru kata-kata tertentu yang diucapkan orang disekitarnya (meskipun ia sudah dapat membuat kalimat satu kata, misalnya: mama, mamam) (kalau ia merasa lapar atau melihat botol susu atau makanan, dan sebagainya)
  • Pada masa kanak-kanak, individu sudah mengenal dan menguasai sejumlah pembendaharaan kata-kata (vocabulary) usia sekitar 3-4 tahun perbendaharaan sekitan 300 dan pada usia sekitar 6-7 tahun mencapai 2.500 kata, bahkan dapat diduga lebih dari jumlah tersebut (lefrancois, 1975:186; Crow & Crow, 1956:65)
  • Pada masa anak sekolah, dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain, maka pada periode 6-8 tahun ia dengan senang hati sekali membaca atau mendengar dongen fantasi; usia 10-12 gemar cerita yang bersifat kritis (tentang perjalanan, riwayat para pahlawan, dan sebagainya);
  • Pada masa remaja awal, mereka senang menggunakan bahasa sandi, atau bahasa rahasia yang berlaku pada gangnya sehingga banyak menimbulkan kepenasaranan(curiousity) pihak luar mereka untuk berusaha memahaminya; perhatiannya ke arah mempelajari bahasa asing mulai berkembang

2). Proses Perkembangan Bahasa

Para ahli sependapat bahwa pembentukan bahasa pada anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor latihan dan memotivasi (kemauan) untuk belajar melalui proses conditioning dan reinforcement (Lefrancois, 1975).

Meskipun isi dan jenis bahasa yang dipelajari manusia itu berbeda-beda, namun terdapat pola urutan perkembangan yang bersifat universal dalam proses perkembangan bahasa itu, ialah mulai dengan meraba, lalu bicara monolog (pada dirinya atau benda mainannya), haus nama-nama , kemudian gemar bertanya (apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya) yang tidak harus selalu di jawab; membuat kalimat sederhana (satu, dua, atau tiga kata), bahasa ekspresif (dengan belajar menulis, membaca dan menggambar permulaan).

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University