Banyak orang yang mungkin bingung akan melakukan apa setelah wisuda sarjana. Mayoritas kebingungan terbesar, berpusar akan pertanyaan: ingin kerja di mana? Namun, rupanya kebingungan itu tidak hanya seputar dunia kerja. Banyak para freshgraduate yang menghadapi pilihan dilematis: bekerja atau kembali melanjutkan kuliah S2?
Sebelum memutuskan untuk kedua hal tersebut, pertimbangkan kembali kebutuhan pekerjaan yang akan dijalani kedepannya. Jika jenis pekerjaan yang berlatar belakang akademis, semisal dosen, biasanya jenjang pendidikan tinggi minimal harus S2. Namun untuk jenis pekerjaan lainnya, biasanya cukup di jenjang S1 saja.
Jika pilihan setelah selesai kuliah S1 adalah melanjutkan studi menuju jenjang berikutnya (S2), maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak menyesal ketika tengah menjalaninya.
Tentukan Alasan dan Tujuan
Pelajari apakah betul tujuan bisa tercapai dengan menempuh studi S2. Jika memang ingin jadi dosen, maka sudah pasti jenjang pendidikan harus minimal S2.
Jika posisi berada di daerah yang jauh dari pusat industri dan perkantoran, dan tidak ingin beralih tempat tinggal dari sana, maka gelar S2 akan sulit digunakan untuk mencari kerja. Sebab, hanya sedikit orang yang membutuhkan dan mau membayar mahal untuk gelar tersebut.
Beberapa orang memang berpendapat bahwa yang penting adalah mendapatkan ilmu. Masalah gaji yang tidak menyesuaikan titel S2, bukan masalah. Bagi yang memiliki prinsip demikian, memang tidaak salah juga. Namun, rasanya tidak bisa dibenarkan jika alasan melanjutkan S2 hanya sebagia pelarian dari kewajiban mandiri secara finansial dan juga kewajiban untuk mencari pekerjaan.
Kesiapan Finansial
Kuliah S2 memang membutuhkan mental yang benar-benar siap, karena banyak tuntutan dari segi akademis. Namun, ada hal lain juga yang perlu dipersiapkan dengan matang, yaitu finansial. Jika sudah yakin memilih untuk mengeluarkan biaya sendiri, pastikan segala perhitungan sudah dilakukan dengan baik, dan tabungan pastinya harus mencukupi. Jikapun cukup untuk biaya kuliah, harus dipikirkan biaya lainnya yang mendukung kegiatan kuliah tersebut, missal untuk kebutuhan harian, dan keluarga. Ada pilihan lain untuk meringankan biaya kuliah yaitu dengan mendapatkan pembiayaan dari beasiswa, baik pemerintah maupun institusi.
Ada banyak beasiswa S2 yang tersedia yang bisa dicoba. Sayangnya, kebanyakan beasiswa S2 ditujukan di luar negeri. Sedangkan beasiswa dalam negeri S2, biasanya ketersediaannya lebih terbatas. Beasiswa dalam negeri umum yang hampir ada setiap tahun adalah Beasiswa Unggulan dan Beasiswa LPDP. Jika untuk dosen, yang bisa dimanfaatkan adalah BUDI atau Beasiswa unggulan Dosen Indonesia.
Menentukan Jurusan Yang Akan Diambil
Tidak sedikit orang yang mengambil program S2 dengan jurusan yang tidak linier dengan pendidikan S1-nya. Hal ini sering kali terjadi karena terjun ke bidang pekerjaan yang melenceng dari perkuliahan yang ditempuhnya dulu. Jadi, pastikan sebelum kuliah S2, sudah mantap dengan jurusan serta perguruan tinggi yang akan dipilih. Jika berencana untuk mengambil pascasarjana sambil bekerja, satu yang harus diperhatikan, yaitu passion dalam bidang yang akan dipelajari tersebut. Ketika mengambil S2, program tersebut akan lebih fokus pada satu bidang spesialisasi. Jadi, jika di bidang tersebut tidak benar-benar tertarik, ini akan menyulitkan nantinya,
Itulah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.