Sebelum dikupas lebih lanjut tentang prospek kerja agribisnis, kamu harus mengetahui bedanya agrobisnis dengan agribisnis. Kalau telah mengerti baru kita dapat bicara prospek kerja agribisnis dengan lebih detail!
Agrobisnis dan agribisnis adalah kata yang sama, walau menurut keterangan dari KBBI kata yang baku ialah agrobisnis. Baik agrobisnis ataupun agribisnis adalah jurusan yang mempelajari ilmu bisnis berbasis hasil tani. Dengan kuliah di prodi ini maka kamu akan berkesempatan untuk jadi Eksekutif Muda Kekinian, ayo cari tahu lebih lengkapnya pada ulasan berikut.
1. Manajer Pembibitan dan Rumah Kaca
Sebagai seorang manajer pembenihan dan rumah kaca tugas utama mereka ialah melakukan perencanaan dan mengontrol serta koordinasi pekerjaan pekerja-pekerja yang masuk ke dalam proses penyilangan, perawatan, dan panen tumbuhan.
Secara lebih detil seorang manajer pembenihan dan rumah kaca akan menata pembibitan jenis-jenis tumbuhan yang bakal dijual, mengidentifikasi persoalan tanaman dan penyelesaian untuk menuntaskan masalah-masalah tersebut.
Selain hal tersebut mereka juga diserahkan tanggung jawab untuk sering memeriksa, mengevaluasi tanaman, serta menata jadwal-jadwal pekerjaan untuk para pekerja kebun pembenihan dan rumah kaca supaya proses pertanian dapat dilangsungkan dengan baik.
2. Manajer Pertanian dan Peternakan
Seorang manajer pertanian dan peternakan, sebagaimana manajer pembenihan dan rumah kaca mempunyai tugas utama mengerjakan perencanaan dan mengontrol dan koordinasi semua pekerja. Bisa disebutkan manajer pertanian dan peternakan lingkup kerjanya lebih luas daripada manajer pembenihan dan rumah kaca.
Nantinya seorang manajer pertanian dan peternakan bertanggung jawab atas pekerjaan harian dan semua operasional perusahaan, yang pastinya bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Baik swasta maupun perusahaan kepunyaan pemerintah.
Secara lebih detail seorang manajer pertanian dan peternakan mempunyai tanggung jawab untuk mengecek perkebunan dan peternakan sampai-sampai hasil panen maupun hasil ternak dapat diperoleh sesuai dengan target.
3. Peneliti
Sebagaimana profesi lainnya, seorang sarjana agribisnis juga dapat memilih karir sebagai seorang peneliti, baik di lingkungan akademik sampai di LIPI dan lembaga riset lainnya. Secara lebih mendetail misalnya menganalisis tentang tanah sampai tumbuh-tumbuhan.
Secara umum seorang peneliti agribisnis dituntut untuk dapat mengadakan riset dalam lingkup penyilangan, fisiologi, produksi, penghasilan, manajemen bibit tanaman, dan tumbuh-tumbuhan agrikultura.
Selain itu sebagai seorang peneliti agribisnis, secara lebih mendetail yakni peneliti tanah, mereka dituntut untuk dapat melakukan pengklasifikasian dan pemetaan tanah sehingga dapat dianalisis efeknya pada produktivitas tumbuhan.
Secara lebih mendetail untuk menjadi seorang peneliti agribisnis, mereka dituntut untuk dapat menguasai penyusunan rencana agribisnis, dapat mengorganisasi dan mengendalikan agribisnis, serta dapat mengembangkan agribisnis. Meski terlihat rumit, keilmuan dasar yang mesti mereka miliki ternyata tidak akan berbeda jauh dengan kegiatan di bidang agribisnis lainnya.
4. Entrepreneur
Pernah dengar Bachtiar Karim, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, Peter Sondakh, Murdaya Poo, Chairul Tanjung, atau justeru almarhum Om Bob Sadino? Apakah kamu tahu persamaan mereka?
Persamaan mereka ialah salah satu cabang bisnis mereka ialah bidang agribisnis! Bahkan seorang Bachtiar Karim sukses duduk di bangku nomor lima orang terkaya di Indonesia dari bisnis kilang minyak sawitnya. Logikanya sederhana, seorang sarjana agribisnis akan banyak bermain pada bidang pertanian terutama tanaman-tanaman budidaya, dan pada akhirnya bakal berbisnis dengan tumbuhan budidaya nya tersebut.
Nah sedangkan permintaan dari konsumen tentu tinggi sebab produk hasil jadi dari tumbuhan tersebut pasti berupa makanan. Permintaan makanan untuk setiap harinya pasti saja tidak akan pernah berakhir bukan?
Disinilah kesempatan seorang sarjana agribisnis. Mereka mempunyai dua ilmu dasar yang wajib dipunyai untuk menggeluti bisnis ini, yaitu ilmu agrarian ataupun pertanian serta ilmu manajemen dan bisnis. Dengan berbekal dua ilmu dasar tersebut, kamu cuma butuh nyali serta perhitungan yang matang dalam pengambilan risiko, dan tentunya kamu pasti dapat menjadi pengusaha berhasil di bidang ini!