reRendah Diri Dikalangan Remaja (Part 1)

Beranda / Berita / reRendah Diri Dikalangan Remaja (Part 1)
31 Juli 2019
reRendah Diri Dikalangan Remaja (Part 1)

Penulis: Ananda Rachmaniar

Rendah diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Rendah diri adalah proses evaluasi yang ditujukan individu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukkan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan berharga.

Orang yang rendah diri berarti manganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti. Sedangkan jika dikaitkan dengan minder dapat dikatakan bahwa minder atau rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris, memposisikan diri sebagai korban, merasa tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah.

Karakteristik Rendah diri

Rendah diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya yang dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian individu ini diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif dan negatif.

  • Karakteristik rendah diri positif

Rendah diri yang positif akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini.

  • Karakteristik rendah diri negatif

Remaja yang memiliki rendah diri yang negatif akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu, remaja dengan rendah diri yang negatif cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa tidak yakin akan pemikiran-pemikiran serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapai respon dari orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.

Pada remaja yang memiliki rendah diri negatif inilah sering muncul perilaku negatif. Berawal dari perasaan tidak mampu dan tidak berharga, mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah membuat dia lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan perhatian dari teman-temannya. Dari sinilah kemudian muncul penyalahgunaan obat-obatan, berkelahi, tawuran, yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University