Sekilas Tentang Analisis Makanan

Beranda / Berita / Sekilas Tentang Analisis Makanan
2 Maret 2021
Sekilas Tentang Analisis Makanan

Saat ini banyak sekali produk-produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran berbagai jenis, rasa dan segala manfaatnya. Namun tidak banyak orang mengetahui dan bisa memastikan apakah benar zat yang terkandung dalam makanan tersebut sesuai dengan apa yang ditawarkan atau apa yang diiklankan. Untuk beberapa kasus, zat makanan yang dianalisis memang benar adanya mampu memberikan suatu efek tertentu untuk penggunanya. Namun tidak sedikit iklan seperti minuman berenergi, obat atau yang lainnya yang dirasa terlalu berlebihan menawarkan sebuah produk dengan kandungan dan manfaat tertentu kepada calon konsumennya.

Maka dari itulah analisis makanan menjadi sangat penting untuk kita cermati saat ini karena tidak sedikit bahan-bahan bahan makanan yang didapatkan dari hasil atau proses yang bersifat kimiawi mengingat biaya membuat suatu produk dengan menggunakan bahan-bahan alami dirasa masih cukup mahal. Dikutip dari buku karya Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt. Analisis bahan makanan dilakukan melihat komposisi, struktur, serta sifat sifat fisika, kimia, dan biologinya. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk penelitian atau pemantaun mutu produk. Sebagai contoh, industri keju atau peneliti keju dapat mengamati hal-hal sebagai berikut:

Komposisi:

    Analisis proksimat (karbohidrat,protein,lemak,air)

    Komponen-komponen khusus (beta-kasein)

 Struktur:

     Struktur makro:tampak oleh mata (warna)

     Struktur mikro:kisaran 0,1-100 mikron (matriks protein,globul lemak)

     Struktur ultra:kisaran nanometer (misel dan sub-misel kasein)

Sifat fisika-kimia

     Rasa (pahit,asin)

     Bau(diasetil,lakton)

     Reologi atau sifat alir(keras,elastis)

     Stabilitas (oksida lemak)

     Sifat-sifat termal (panas pembakaran,profil peleburan)

Sifat-sifat biologi

     Pertumbuhan mikroorganisme (bakteria pemila ,jamur)

     Proses dan produk metabolik (enzim,peptida)

     Tahap pertama dalam analisis bahan makanan adalah pemilihan sampel.idealnya, suatu sampel harus identik dengan populasi bahan makanan. Sampel dapat dipilih secara acak sesuai dengan pertimbangan analis atau sesuai dengan suatu sistem yang didasarkan pada waktu dan tempat (misalnya pengambilan dilakukan tiap hari pada waktu siang, atau pengambilan dilakukan dalam suatu bagian tertentu produk atau wadah bahan makannan).

Sampel harus bersifat representatif,dikumpulkan tanpa menimbulkan kontaminasi,dan ditangani secara baik untuk menghasilkan hasil analisis yang akurat. Jika analisis dilakukan sesaat setelah dilakukan pengambilan sampel,maka sempel harus diawetkan untuk mencegah kerusakan. Pengawetan mencakup: pengendalian suhu, kelembapan, oksigen, cahaya, dan dapat dilakukan dengan cara sederhana dengan membungkus sampel dalam wadah yang sesuai dan meletakkannya dalam pendingan. Wadah yang digunakan harus kering steril dan tidak mudah pecah.

*Artikel Prodi Teknologi Pangan & Agribisnis Universitas Masoem*

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University