Sikap-Sikap yang Tidak Disukai Pewawancara Kerja terhadap Pencari Kerja

Beranda / Berita / Sikap-Sikap yang Tidak Disukai Pewawancara Kerja terhadap Pencari Kerja
17 Juni 2020
Sikap-Sikap yang Tidak Disukai Pewawancara Kerja terhadap Pencari Kerja

Mencari pekerjaan saat ini bukanlah perihal yang mudah. Walaupun banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan, belum tentu kualifikasi seseorang dapat memenuhi persyaratan dari lowongan tersebut. Pada akhirnya, hanya orang-orang tertentu yang dinilai layak saja yang diterima oleh perusahaan.

Walaupun memenuhi kualifikasi secara administrasi, ternyata banyak pelamar kerja yang gagal mendapat pekerjaan pada tahap wawancara di suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan penilaian pewawancara terhadap mereka dapat berubah, dari yang terkagum melihat CV dan lamaran yang dikirimkan menjadi aneh saat di wawancara, sehingga pelamar kerja tersebut pun akan gagal pada tahap tersebut, seperti sikap dan cara komunikasi yang kurang baik.

berikut adalah beberapa hal yang tidak disukai oleh pewawancara kerja.

1. Berbicara Kasar

Satu hal yang harus dijaga saat proses wawancara adalah pemilihan kata dan intonasi. Kondisi yang dihadapi adalah kondisi formal yang menentukan apakah seorang pelamar kerja diterima atau tidak di perusahaan yang dilamarnya.

Berkata kasar dan tidak sopan, walaupun tidak sengaja, dapat merubah pandangan pewawancara. Hal ini dikarenakan adanya indikasi pribadi yang kurang baik dalam dirinya. Jika dia diterima dan menempati posisi tertentu di perusahaan, sikapnya kasarnya malah akan membuat sekitarnya tidak nyaman dan mengurangi produktivitas kerja.

Untuk itu, tentu saja keputusan akhirnya adalah pelamar kerja tersebut akan ditolak dari perusahaan.

2. Berbelit-Belit saat Diwawancara

Proses wawancara akan banyak diisi oleh tanya jawab. Jika pelamar kerja memberikan jawaban yang berbelit-belit dan tidak langsung pada poin utamanya, hal itu akan mengindikasikan bahwa dirinya adalah seorang yang tidak terstruktur. Pelamar harus mengingat bahwa proses wawancara akan merepresentasikan dirinya walau hanya dalam waktu yang singkat. Perlu perlamar ingat juga bahwa pewawancara adalah orang yang profesional dengan latar belakang pendidikan (biasanya) psikologi.

Hal ini dapat diatasi dengan berlatih membuat studi kasus saat wawancara. Latihan bisa dilakukan sendiri, seperti membayangkan pihak pewawancara menanyakan sesuatu, lalu dirinya dapat poin-poin jawaban agar apa yang dibicarakan nanti akan terstruktur dengan baik.

3. Tidak Fokus saat Wawancara

Kesalah lain yang biasa pelamar kerja lakukan pada tahap wawancara adalah tidak fokus terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika pewawancara harus berulang kali menjelaskan pertanyaan yang ia ajukan, hal tersebut akan menjadi nilai negatif untuk diri pelamar.

Fokus sangat penting untuk dimiliki oleh pelamar kerja, karena pada saat bekerja nanti, fokus yang baik akan menunjang terselesaikan pekerjaan dengan baik pula.

Hal-hal di atas adalah beberapa perilaku yang harus dihindari oleh pelamar kerja saat sesi wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk menghindari hal-hal tersebut, pelamar dapat berlatih terlebih dahulu agar siap menghadapi pewawancara.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University