
PANDEMI Covid-19 saat ini telah memaksa dan mengubah banyak sektor kehidupan saat ini, terutama disektor bisnis. Pasca pemberlakuan era new normal pun bukan berarti semua langsung kembali pada keadaan semula. Maka untuk bisa menyeimbangkan bisnis setelah adanya covid 19 maka diperlukan strategi bisnis yang baru karena daya beli masyarakat pada masa new normal cenderung menurun.
Pilihan strategi bisnis yang bisa dilakukan adalah dengan strategi promosi, dalam kegiatan bauran pemasaran (marketing mix) strategi promosi yang baik akan menghasilkan banyak keuntungan (profit) bagi sebuah perusahaan. Promosi menjadi salah satu strategis pengusaha atau perusahaan yang mendasar dalam memperkenalkan
suatu produk kepada masyarakat.
Salah satu strategi promosi yang bisa dilakukan adalah dengan strategi word of mouth atau sering disebut dengan dari mulut ke mulut didorong oleh kebutuhan untuk berbagi dan menerima informasi, memiliki interaksi sosial, atau mengekspresikan emosi. Sebelum adanya wabah covid 19, banyak para pelaku bisnis atau perusahaan yang melakukan strategi pemasaran word of mouth atau dari mulut ke mulut.
Alasannya dikarenakan strategi ini dianggap lebih dianggap kuat dalam mempengaruhi intensitas penjualan karena kebiasaan masyarakat yang sering berkumpul dan bercerita kepada orang lain tentang pengalamannya. Terbukti, strategi ini berhasil dan mampu mempegaruhi keputusan pembelian konsumen.
Senyatanya jika strategi word of mouth dianggap sebagai strategi yang murah, efektif dan ampuh untuk menarik minat konsumen. Memang, strategi word of mouth ini dianggap strategi pemasaran tradisional akan tetapi cukup meyakinkan konsumen. Peran penting strategi dari mulut ke mulut merupakan komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi mengenai produk atau jasa yang telah dipakai yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyakarat.
Sejalan dengan pendapat Wulandari, et al, (2019), pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth (WOM) merupakan usaha strategi pemasaran dari konsumen untuk mempromosikan, merekomendasikan produk , membicarakan produk, dan menjual produk/jasa yang telah kita coba kita kepada konsumen lainnya.
Namun berbeda keadaan ketika saat pasca pandemi Covid19, banyak sekali sektor usaha industri maupun jasa yang mengalami berbagai tantangan. Misalmya saja seperti adanya penurunan omzet yang signifikan, sepinya pelanggan, kesulitan mendapatkan bahan baku, dan hambatan pemasaran produk.
Disarikan dari beberapa temuan hasil penelitian dalam menyikapi era New Normal saat ini, sebagian besar dari pelaku UMKM menggunakan strategi komunikasi pemasaran dengan cara lebih memfokuskan pemasaran pada platform digital, dengan tidak meninggalkan pasar tradisional atau non digital dan ditambah dengan strategi soft selling. Terbukti, dengan melalui implementasi ketiga strategi komunikasi pemasaran tersebut,para pelaku UMKM dapat tetap bersaing di era New Normal saat ini.
Paling penting dan menjadi keutamaan dalam strategi dari mulut ke mulut adalah dengan tetap harus menggunakan cara-cara agar para konsumen puas. Banyak cara agar bisa mengelola strategi word of mouth agar lebih baik, yaitu dengan:
1. Perbaikan kualitas produk dan layanan
Kunci utama dari strategi pemasaran dari mulut ke mulut akan berjalan jika suatu produk atau jasa memiliki kualitas yang bagus yang diimbangi dengan layanan yang sama baiknya.
2. Imbalan untuk testimoni dari pelanggan
Pembuatan testimoni akan sangat diperlukan untuk mendapatkan kesan positif, ada banyak cara yang bisa digunakan. Misalnya meminta pelanggan untuk melakukan review untuk memberikan pernyataan tertulis atau membuat video singkat pada akun sosial media mengenai kepuasan mereka terhadap produk atau jasa kita. Sebagai imbalannya kita bisa memberikan bonus bagi pelanggan yang mau memberikan testimoni, misal dengan diskon harga pada pembelian berikutnya.
3. Memilih dan menggunaka media komunikasi yang mudah
Salah stu strategi membangun komunikasi dengan pelanggan dapat menggunakan website atau akun social media sebagai platform. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan opini berharga yang berguna untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan dari pembeli atau pelanggan.
4. Sering sharing jualan produk di media sosial
Strategi Dari Mulkut ke Mulut (Word of mouth) akan nebjadi lebih kuat apabila diimbangi dengan sosial media. Kita tahu jika di era revolusi industri 4.0 semua beralih ke digital. Dengan canggihnya teknologi, media sosial merupakan wadah bagi masyarakat, tantangannya berbagai kebutuhan pun hingga bisnis suatu perusahaan semuanya bergantung dengan sosial media.
Dan ada banyak strategi yang bisa dilakukan, paling penting menjadi Wirausaha dan pengusaha (businessman) di masa pandemi juga harus menghadapi tantangan berupa perubahan kebutuhan yang diprioritaskan konsumen terhadap barang tertentu.
Alhasil, jika usahanya lebih maju strategi bisnis adalah melihat peluang bisnis, menjalankan rencana pemasaran produk bisnis, menciptakan inovasi, menjalankan strategi blue ocean dengan menciptakan pasar baru (Lavinda, 2020)