Strategi Prioritas Nasional untuk Indonesia 4.0

Beranda / Berita / Strategi Prioritas Nasional untuk Indonesia 4.0
24 September 2021
Strategi Prioritas Nasional untuk Indonesia 4.0

Peningkatan revolusi digital global yang mencakup tingginya pengguna internet di Indonesia, revolusi industri 4.0, peningkatan ekonomi digital yang salah satunya disebabkan oleh pandemi covid-19 menjadi background perlunya akselerasi transformasi digital di Indonesia. pada bahasan kali ini, penulis fokus membahas mengenai industri 4.0 yang harus diterapkan di Indonesia secara masif sebagai bagian dari akselerasi transformasi digital.

Terdapat 10 Strategi Prioritas Nasional untuk Making Indonesia 4.0

1. Perbaikan alur aliran material

2. Mendesain ulang zona industri

3. Akomodasi standar sustainibility

4. Pemberdayaan IKM (Industri kecil menengah)

5. Membangun infrastruktur digital nasional

6. Menarik investasi asing

7. Meningkatkan kualitas SDM

8. Membentuk ekosisten inovasi

9. Menerapkan insentif investasi teknologi

10. Harmonisasi aturan dan kebijakan

Berdasarkan paparan oleh Kementrian Perindustrian Indonesia, terdapat 5 sektor utama yang dipilih sebagai prioritas digitalisasi saat ini yaitu makanan & minuman, tekstil & busana, automotif, kimia, dan elektronik. Kelima sektor ini memberika kontribusi terbesar kepada negara. Dua sub sektor prioritas saat ini adalah farmasi dan alat kesehatan, mengingat dunia khususnya Indonesia masih terpapar oleh Covid-19.

Selanjutnya, pemerintah menetapkan sebuah standar yang bisa menjadi alat ukur kesiapan lembaga industri untuk bertransformasi. Standar tersbut dinamakan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index ( Indi 4.0). INDI adalah standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era industri 4.0

Terdapat 5 pilar penilaian keterkaitan perusahaan dengan industri 4.0:

1. Manajemen dan Organisasi

2. Orang dan Budaya

3. Produk dan Layanan

4. Teknologi

5. Operasi Pabrik

Untuk mempercepat transformasi indutri 4.0 dibutuhkan suatu ekosistem yang didalamnya terdiri dari beberapa pemangku kepentingan yaitu lembaga pendidikan riset, aosiasi dan pelaku industri, penyedia teknologi, lembaga keuangan, pemerintah dan lembaga konsultasi. Diharapkan ekosistem ini bisa membangun jejaring untuk bekerja sama dalam mengakselerasi transformasi industri 4.0

 Kementrian Perindustrian sebagai leading sector di bidang industri saat ini sedang membangun pusat inovasi digital dan pengembangan SDM 4.0 (Digital Capability Center). DCC diharapkan bisa menjadi solusi satu atap untuk penerapan industri 4.0 di Indonesia dan Dunia.

DCC memiliki 5 pilar:

1. Showcase (Menjadi tempat untuk secara langsung melihat dan mengalami sendiri proses industri 4.0)

2. Capability (Training center untuk membangun keahlian bagi tenaga kerja Indonesia untuk berbagai level)

3. Ecosystem (Mencocokkan dan menghubungkan para stakeholder yang berpengaruh)

4. Delivery (Mentransformasi perusahaan dalam perjalanan industri 4.0)

5. Innovation (Proyek uji coba dan brokerage)

Industri kita saat ini mengalami VUCA ( Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity). Kegiatan industri menjadi hal yang sangat menantang karena dihadapkan pada persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu, benang merah dari usaha strategis untuk mempercepat revolusi industri 4.0 di Indonesia sebagai bagian dari akselerasi transformasi digital adalah dengan mempersiapkan digital talents yang memiliki kompetensi terintegratif dan Cross-Functional Skill.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University