Teknik Urban Farming Hidroponik di Revolusi Industri 4.0

Beranda / Berita / Teknik Urban Farming Hidroponik di Revolusi Industri 4.0
23 September 2021
Teknik Urban Farming Hidroponik di Revolusi Industri 4.0

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanam tanah melainkan memanfaatkan air dan memperhatikan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Biasanya hidroponik ini digunakan oleh orang-orang yang tinggal di kota dan jauh dari lahan luas untuk bertani. Oleh karena itu, hidroponik dikenal dengan istilah urban farming.

Kelebihan hidroponik adalah bebas kotor di lahan terbatas, bebas dari tanaman pengganggu, tidak mengenal musim, hemat sistem pengairan, tenaga, dan waktu, ramah lingkungan, hasil lebih fresh, renyah, dan tahan lama. Adapun kekurangannya yaitu distribusi penyakit lebih mudah karena menggunakan sistem satu aliran, hambatan lumut yang tumbuh di media tanam, riskan bocor, masyoritas sistem bergantung listrik, biaya relatif tinggi untuk modal awal.

Tanaman yang bisa ditanam dengan menggunakan hidroponik yaitu sayuran daun, sayuran buah, buah-buahan yang tidak berkayu keras dan bukan merupakan tanaman hutan, serta tanaman bunga.

Beberapa teknik dalam hidroponik:

1. Nutrient Film Technique ( NFT )

Menggunakan instalasi berupa talang yang berbentuk kotak. Sirkulasi nutrisi menggunakan tangki nutrisi yang harus selalu terisi penuh. Selanjutnya akan ditarik oleh pompa untuk menuju talang. Jarak lubang pipa untuk tanaman dewasa dan tanaman remaja memiliki perbedaan. Untuk tanaman dewasa lubang pipa diberi jarak 20 cm, sedangkan untuk tanaman remaja jaraknya 10 cm.

2. Deep Flow Technique (DFT)

Cirinya adalah wajib menggunakan pipa paralon yang berukuran mulai dari 2 – 3 inch. Biasanya untuk teknik DFT tanaman yang banyak ditanam adalah tanaman sayur. Tambahan perawatan berupa net pot dan sumbu yang terbuat dari potongan kain planel.

3. Deep Irrigation / Fertigasi

Teknik ini cocok untuk tanaman buah atau tanaman sayur dengan batang yang cukup besar. Tanaman cabe dan terong cocok ditanam dengan teknik ini.

4. Rakit apung

Bahan ringan yang memiliki sifat mengambang di atas air bisa digunakan dalam teknik ini. Contohnya seperti bahan yang terbuat dari stereofoam atau karet.pada teknik ini tangki nutrisi dan tanaman digabungkan. Teknik ini rentan terjadi kebusukan pada akar tanaman karena sering tergenang di dalam tangki air.

5. Wick System / Sistem sumbu

Alat yang digunakan dalam teknik ini adalah botol air mineral dan kain planel. Botol bekas dipotong menjadi dua bagian. Bagian bawah dijadikan sebagai tempat menyimpan air, bagian atas disimpan terbalik dengan menggunakan kain sumbu. Teknik ini sangat simpel dan efisien.

Komponen esential yang dibutuhkan dalam hidroponik adalah matahari, air, CO2, benih, dan nutrisi. Media tanam yang digunakan adalah rockwool, batu apung, cocopeat, hydroton, zeolit, dan arang sekam. Media tanam tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University