Tipe Dosen Ideal

Beranda / Berita / Tipe Dosen Ideal
12 Maret 2021
Tipe Dosen Ideal

Di dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa pilihan jenis karir yang bisa dipilih. Salah satu jenis pekerjaan yang masih menjadi pilihan sebagian orang adalah staff pengajar (dosen/ guru). Profesi ini merupakan salah satu profesi yang dianggap “mulia” oleh masyarakat dikarenakan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk membentuk para peserta didik menjadi lebih baik. Lebih baik disini tidak hanya dari pengetahuan dan kemampuan saja, tetapi juga karakter dan perilaku yang beradab.

Di dunia pendidikan tinggi sendiri staff pengajar sering kita kenal dengan profesi dosen. Berbeda dengan guru, profesi dosen tidak hanya dituntut untuk mengajar suatu materi tertentu melalui mata kuliah yang diampunya, namun juga harus dapat bermanfaat bagi masyarakat luas diluar mahasiswa yang diajarnya. Dalam dunia pendidikan tinggi terdapat istilah Tridharma Perguruan Tinggi dimana setiap dosen di lembaga / kampus tempat dia bekerja harus melakukan 3 hal utama yaitu: Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarkat. Dari 3 hal kewajiban seperti ini maka tidaklah berlebihan jika dosen menjadi salah satu profesi yang “mulia”  bahkan melebihi profesi guru mengingat pendapatan seorang dosen yang terbilang tidak terlalu besar.

Namun konidisi ideal tersebut tidaklah mudah untuk dijalankan oleh seorang dosen mengingat setiap dosen memiliki karakter dan motivasi yang berbeda-beda ketika memilih profesi tersebut. Terdapat beberapa tipe dosen yang biasa mahasiswa temui saat mereka menjalankan proses perkuliahan di setiap kampusnya seperti:

1. Tipe Dosen Cuek

Dosen yang Cuek dalam hal ini bisa berbagai bentuk. Salah satu bentuk yang bisanya terjadi adalah dosen tersebut tidak telalu mempersoalkan pakaian yang dikenakan mahasiswa dan kurang interaksi saat mengajar karena terlalu fokus terhadap materi yang sedang disampaikan.

2. Dosen Otoriter / Dosen Killer

Dosen dengan tipe ini paling dihindari oleh mahasiswa karena selain aturan absensi ketat, pemberian nilai juga cenderung “pelit”. Namun sisi positif dari tipe dosen ini adalah mahasiswa “dipaksa” untuk memiliki kedisiplinan tinggi serta bekerja / belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

3. Tipe Dosen Asik

Usia mahasiswa yang rata-rata masih berusia remaja tentu saja menginginkan sosok pengajaar yang “satu frekuensi” dengan mereka. Dosen yang masuk kategori “Asik” ini tidak harus berusia muda, namun memahami keinginan mahasiswa dan memiliki gaya mengajar yang kekinian. Namun terdapat beberapa efek negatif jika dosen dianggap terlalu “Asik” yaitu mahasiswa akan menganggap dosen seperti teman biasa sehingga berpotensi akan merubah wibawa dosen tersebut

4. Dosen Mroyek

Seperti yang kita tahu bahwa gaji / pendapatan seorang dosen terbilang tidak terlalu besar, maka tidak jarang dosen yang memiliki jaringan yang luas mengambil pekerjaan diluar mengajar. Yang umumnya terjadi dosen tersebut mengambil poyek sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. Meskipun dosen seperti ini berpotensi jarang hadir untuk mengajar, namun terdapat dampak positif bagi sebagian mahasiswa biasanya dia akan merekrut mahasiswa yang menurutna “layak” diajak mroyek. Hal ini tentu akan menjadi angin segar bagi mahasiswa karena selain mendapatkan pengalaman baru, mahasiswa tersebut juga akan mendapatkan uang saku tambahan.

5. Dosen Tidak On Time

Meskipun terdapat aturan umum yang berlaku di dalam perkuliahan mengenai kedisiplinan, namaun tidak jarang dosen datang telat untuk mengajar dengan berbagai alasan. 

            Melihat beberapa tipe dosen di atas, maka tidak mudah mencari sosok dosen yang ideal terlebih di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Dengan perubahan paradigma pendidikan sebagai industri tersebut,setiap dosen saat ini dituntut mampu memaksimalkan teknologi infomasi dalam setiap kegiatannya tridharma perguruan tinggi Maka dari itu kreativitas metode pengajaran yang inovatif dan adalah syarat mutlat menjadi tipe dosen ideal saat ini. Tidak hanya itu, dosen ideal di era revolusi industri 4.0 juga harus mampu menjadi “influencer ”  yang baik bagi mahasiswa milenial yang sudah terlalu akrab dengan teknologi informasi.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University