Setiap manusia tentu memiliki sebuah keinginan untuk bebas. Kebebasan yang dimaksud di sini bisa bermakna luas, baik kebebeasan waktu, kebebasan finansial dan juga sehat secara fisik dan psikis. Untuk kebebasan finansial, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengelola keuangan mengingat setiap orang hidup di lingkungan yang berbeda dan di era yang berbeda-beda pula. Seiring pertambahan usia, prioritas dan kebutuhan kita tentu saja akan berubah. Mengelola keuangan di masa pensiun tentu saja berbeda dengan mengelola keuangan di usia produktif. Lantas bagaimana mengelola keunagan di setiap tingkatan usianya? Berikut Tips-tips yang bisa kalian lakukan :
- Usia 20-an
- Usia 20-an adalah tahap peralihan dari jadi “beban keluarga” ke “mandiri finansial”. Di usia ini kita baru mulai memasuki dunia kerja dan ada kecenderungan menggunakan gaji yang didapatkan untuk membeli barang dan melakukan sesuatu yang kita suka serta berlibur
- Memang tidak ada salahnya kita menggunakan hasil keringat kita untuk dibelanjakan sesuatu yang kita sukai selama kita sudah menyiapkan dana darurat dan asuransi kesehatan. Yang perlu dihindari adalah meminjam uang / berhutang untuk melakukan kesenangan-kesenangan tersebut
- Penggunaan kartu kredit pada usia ini seperti 2 mata pisau yang berbeda. Tidak apa ketika kita menggunakan kartu kredit selama memang benar-benar diperlukan dengan catatan kita membayar on time (tepat waktu) supaya kita mendapatkan skor kredit yang nantinya kita akan lebih mudah mendapatkan pinjaman karena catatan yang baik dari bank.
- Usia ini adalah usia terbaik untuk belajar investasi dengan minimal mengikuti reksadana
- Usia 30-an
- Usia 20-an adalah tahap dimana kita sudah matang secara keuangan dan karir. Kita harus sudah mulai berfikir untuk membeli rumah sehingga gaya hidup yang kita pilih bisa menyesuaikan karena harus membayar cicilan KPR.
- Usahakan memiliki dana darurat 12X pengeluaran bulanan. Jika dana tersebut tidak banyak terpakai kita bisa mengalihkannya untuk dana pension
- Bagi yang sudah menikah di usia ini, jangan lupa untuk menyiapkan asuransi jiwa dan menyiapkan tabungan pendidikan anak
- Di saat usia 20-an belajar untuk berinvestasi, maka usia 30-an kita harus bisa menguasai Teknik-teknik investasi dan bisa untuk lebih agresif
- Usia 40-an
- Biasanya usia 40-an masuk di tahap mapan, rumah sudah mau lunas
- Anak sudah remaja (masuk SMA /Kuliah) dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kita harus berfikir untuk menyiapkan hal tersebut
- Jika kita merasa bahwa gaya hidup dan pola makan kita kurang baik kita harus mulai merubah itu semua. Kita harus bisa displin berolahraga dan makan makanan bergizi karena metabolisme usia 40-an sangat berbeda dengan usia 20 atau 30-an. Selain itu kita harus bisa rutin checkup kesehatan minimal 3 bulan sekali dan memiliki asuransi kesehatan. Jika kita memiliki penyakit yang beresiko tinggi, kita harus mengambil paket asuransi yang bisa mengcover itu semua
- Masa Pensiun
- Dana pensiun yang sudah terkumpul bisa kita fokuskan kepada asuransi kesehatan dan jiwa
- Pastikan dana pensiun cukup untuk hidup sehari-hari. Jika belum, kita bisa mulai berfikir sebelum masuk usia pensiun tersebut untuk mengalihkan dana tersebut menjadi aset produktif (contohnya mendirikan kost-kostan)
- Fikirkan mengenai warisan kepada anak dan cucu