Change or Die ungkapan ini sepertinya cocok untuk menggambarkan kondisi dimana jika seorang pengusaha tidak mengikuti perkembangan teknologi, maka bisa diprediksi usahanya akan mati atau bangkrut. Selain itu sering juga kita dengar TECHNOPRENEUR ungkapan ini juga sering didengungkan kepada para pelajar, khususnya Mahasiswa di Indonesia. Betapa tidak, zaman dimana kehidupan sangat erat dengan teknologi canggih seperti era industri 4.0 saat ini, kegiatan manusia bisa dikatakan ditentukan dengan sebuah "percepatan" yang luar biasa. Banyak dari kegiatan sehari-hari seperti bertansaksi jual beli saat ini sudah mengalami perubahan yang signifikan baik dilihat dari sisi penjual maupun pembeli.
Seorang yang ingin menjadi pengusaha di era 4.0 ini mau tidak mau harus menjadi seorang TECHNOPRENEUR. Istilah tersebut merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Technology & Entrepreneur. Dilihat dari dua kata tersebut, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa seorang wirausaha saat ini harus mampu memaksimalkan teknologi dalam membuat sebuah perencanaan dan menjalankan usahanya.
Melihat kondisi seperti ini, kampus Al Ma'soem yang sangat erat dengan slogan e-Business Campusmeresponnya dengan memberikan seminar/ workshop kepada para mahasiswanya. Tidak tanggung-tanggung, pembicara yang diundang untuk mengisi materi tersebut adalah Roostian Primananda yang merupakan Financing Solution Manager di BUKALAPAK. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa BUKALAPAK merupakan salah satu situs online terbesar di Indonesia. Maka dari itulah, BUKALAPAK menjadi pilihan yang tepat untuk dapat memberikan wawasan dan motivasi kepada mahasiswa Al Ma'soem, terlebih lagi untuk mahasiswa yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STKOM).
Tidak hanya Mahasiswa intern Al Masoem, siswa SMA/K/MA yang ada di sekitar kampus Al Ma'soem juga turut diundang untuk menghadiri acara workshop ini. Selain dari BUKALAPAK, panitia penyelenggara juga mengundang seorang praktisi di dunia Agribisnis dan Teknologi Pangan. Hal ini juga merupakan langkah awal sosialisasi kepada para peserta bahwa Kampus Al Masoem saat ini sudah memiliki 2 prodi baru, yaitu S1 Agribisnis dan S1 Teknologi Pangan. Pemateri yang dikenal dengan nama Wahyudin ini juga memberikan wawasan kepada para peseta bahwa dengan alam & tanah di Indonesia yang sangat subur ini, kita bisa membuat sebuah inovasi pangan yang belum pernah ada sebelumnya jika kita memiliki ilmunya. Ketika sudah berhasil dalam membuat inovasi tersebut, maka kembali lagi kepada konsep yang pertama, yaitu bagaimana menjadi seorang TECHNOPRENEUR yang bergerak di bidang kuliner/teknologi Pangan.
Acara pun ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada masing-masing pemateri, pemberian hadiah kepada pengunjung serta berfoto bersama. Seluruh sivitas yang datang berharap seluruh peserta dapat termotivasi untuk menjadi seorang TECHNOPRENEUR dengan belajar sungguh-sungguh dan berani berinovasi untuk memulai usahanya dengan berbekal ilmu komputer dan bisnis di Al Ma'soem.