
Tak semua anak muda mampu menghafal Al-Qur’an. Dibutuhkan kedisiplinan tinggi, komitmen, dan kesungguhan hati. Karena itulah, upaya menjadi seorang Hafidz perlu mendapat apresiasi nyata, termasuk dalam hal akses pendidikan tinggi.
Melihat pentingnya peran penghafal Al-Qur’an dalam membentuk karakter generasi bangsa, Universitas Ma’soem membuka program beasiswa Tahfidz Qur’an dengan skema gratis kuliah hingga lulus.
Masih banyak yang salah kaprah antara istilah “Tahfidz” dan “Hafidz.”
Tahfidz adalah nama program atau aktivitas menghafal Al-Qur’an.
Hafidz adalah orang yang mengikuti program itu dan telah menghafal isi Al-Qur’an.
Dengan kata lain, program Tahfidz mencetak Hafidz, dan proses ini tidak mudah.
Dalam Islam, membaca dan memahami Al-Qur’an adalah kewajiban. Namun, menjadi penghafal Al-Qur’an adalah pilihan istimewa yang membutuhkan usaha lebih.
Sayangnya, tidak semua perguruan tinggi di Indonesia menyediakan beasiswa khusus Tahfidz, padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia. Berangkat dari kebutuhan ini, Universitas Ma’soem menyediakan beasiswa khusus bagi Hafidz dengan minimal hafalan 5 juz, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap proses belajar mereka.
Mahasiswa penerima beasiswa Tahfidz akan memperoleh:
Gratis biaya kuliah hingga lulus
Akses tinggal di asrama pesantren khusus mahasiswa
Pembinaan rohani, kajian keislaman, dan ruang untuk tetap menjaga hafalannya
Kesempatan pengembangan akademik dan karakter
Melalui beasiswa ini, diharapkan lahir generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter, spiritual, dan beretika.
Kampus seperti Ma’soem University meyakini bahwa penghafal Al-Qur’an mampu menjadi pemimpin yang jujur, disiplin, serta berjiwa sosial tinggi—karakter yang sangat dibutuhkan di era modern.
Beasiswa ini bukan sekadar “kuliah gratis”, melainkan bentuk pengakuan terhadap proses panjang para Hafidz yang sudah berjuang menjaga ayat-ayat Al-Qur’an. Melalui beasiswa ini, mahasiswa didorong untuk terus menambah hafalannya, memperkuat pemahaman keagamaan, dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan akademik maupun sosial.