Kemampuan berbahasa Inggris membuka banyak jalan. Tapi di era global sekarang, itu saja belum cukup. Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, seperti di Ma’soem University, kini juga diajak aktif dalam Culture Exchange dan program Volunteering Internasional — program yang tak hanya melatih skill bahasa, tapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia di dunia luar.
Culture Exchange adalah program pertukaran budaya yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat dari negara lain. Mahasiswa bisa belajar tentang budaya setempat, mengajarkan budaya Indonesia, hingga menjadi fasilitator dalam event multikultural.
Sementara itu, Volunteering Internasional adalah aktivitas sosial di luar negeri, di mana mahasiswa berkontribusi dalam kegiatan edukasi, kebudayaan, hingga lingkungan. Kegiatan ini sangat populer di kalangan mahasiswa Bahasa Inggris karena memberi ruang aktualisasi bahasa dan nilai kemanusiaan secara nyata.
Kemampuan komunikasi meningkat pesat
Bahasa Inggris jadi alat utama berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara.
Punya pengalaman internasional yang membentuk karakter
Mahasiswa belajar adaptasi, toleransi budaya, dan kerja sama lintas latar belakang.
Bisa memperkenalkan budaya Indonesia
Peserta Culture Exchange sering membawa pakaian adat, makanan khas, hingga mengajarkan tarian tradisional sebagai bentuk promosi budaya Indonesia.
Meningkatkan nilai CV dan kepercayaan diri
Pengalaman ini menjadi nilai tambah ketika mahasiswa melamar kerja atau melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri.
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Ma’soem University menyampaikan bahwa program seperti ini sangat penting untuk membangun mahasiswa yang tidak hanya pandai bahasa, tetapi juga punya wawasan global dan karakter nasional.
Melalui kerja sama dengan komunitas dan mitra luar negeri, mahasiswa didorong untuk terus membuka peluang internasional, baik lewat pertukaran pelajar, volunteering, maupun kolaborasi lintas budaya.