Dunia pertanian modern tak lepas dari peran konsultan agribisnis. Profesi ini tak hanya fokus pada hasil panen, tetapi lebih pada bagaimana membantu petani, koperasi, atau perusahaan mengelola usaha pertanian mereka secara strategis dan berkelanjutan.
Mahasiswa jurusan Agribisnis kini dipersiapkan untuk memahami pola bisnis pertanian, tren pasar, pengelolaan risiko usaha tani, hingga analisis kelayakan proyek pertanian. Di bangku kuliah, pembelajaran ini dilatih melalui studi kasus, simulasi, dan interaksi langsung dengan mitra lapangan.
Peran konsultan agribisnis semakin dibutuhkan seiring tumbuhnya kesadaran petani dan pelaku usaha untuk mengelola pertanian secara efisien, berbasis data, dan berorientasi pasar.
Beberapa perguruan tinggi, termasuk Ma’soem University, telah membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi profesi ini lewat program seperti:
Magang di lembaga pertanian dan koperasi
Pendampingan UMKM agribisnis
Proyek lapangan dengan pendekatan konsultatif
Program mentoring startup agritech
“Menjadi konsultan agribisnis itu seperti jadi ‘dokter bisnis’ untuk sektor pertanian. Kita bantu klien merancang strategi supaya usaha mereka sehat dan untung,” ujar salah satu dosen bidang kewirausahaan pertanian.
Dengan kemampuan berpikir analitis, komunikasi strategis, dan pemahaman mendalam soal pertanian, lulusan agribisnis dapat membangun karier sebagai konsultan independen, analis di lembaga pemerintah, maupun konsultan internal perusahaan agribisnis.
Ini menunjukkan bahwa kuliah Agribisnis membuka lebih banyak peluang daripada yang dibayangkan banyak orang—termasuk ke ranah profesional yang strategis dan berdampak.