Berkiprah di Bidang Pertanian pada Era Industri 4.0

Beranda / Berita / Berkiprah di Bidang Pertanian pada Era Industri 4.0
5 Oktober 2021
Berkiprah di Bidang Pertanian pada Era Industri 4.0

Bahwa pada Era Industri 4.0 banyak aspek kehidupan yang keberlangsungannya bertumpu pada kecanggihan siber dan dunia maya, itu memang betul. Teknologi sudah sedemikian majunya, yang sangat mungkin untuk ke depannya akan tambah melesat lagi.

Namun perlu diingat, meskipun sebutannya era industri, bahkan dalam operasionalnya sudah menggunakan teknologi canggih, tokh tetap saja membutuhkan bahan baku. Industri apapun tidak akan bisa berlangsung, andai bahan bakunya tidak ada.

Salah satu bahan baku untuk industri adalah jenis-jenis produk pertanian yang setelah diolah dalam kegiatan industrialisasi akan menghasilkan bahan pangan dan sandang, atau barang keperluan lainnya untuk memenuhi hajat hidup manusia. Melalui proses industri, produk pertanian akan diolah secara optimal, baik dalam hal masa penggunaan maupun kandungan yang terdapat di dalamnya. Selain itu, daya jangkau dalam penyebarannya pun akan meluas—produk pertanian yang semula bersifat lokal bisa saja jadi mengglobal.

Bertitik tolak dari kenyataan itu, secara sederhana dapat dikatakan bahwa produk pertanian tidak ada matinya, sebab kebutuhan pangan (manusia atau khewan) banyak tergantung pada hasilnya. Oleh karena itu, bidang pertanian tak akan pernah berhenti digeluti manusia. Tinggal persoalannya, pertanian seperti apa yang akan mampu mengimbangi pesatnya dunia industri saat ini dan masa depan?

Untuk menjawabnya, tentu saja pertanian yang sesuai dengan kondisi zaman itu sendiri. Dalam pemanfaatan lahan, misalnya, sudah cukup sulit kalau kita hanya mengandalkan program ekstensifikasi, karena ketersediaannya terbatas, belum lagi lahan pertanian pada saat sekarang sudah banyak yang alih fungsi. Untuk itu, program intensifikasi menjadi pilihan pasti.

Pertanian yang dilakukan secara intensif pada dasarnya melalui cara mengoptimalkan lahan, di antaranya mencakup dalam hal pengolahan lahan, pemilihan jenis benih tanaman yang tepat, pengkajian atas iklim dan cuaca, penggunaan pupuk dan obat-obatan anti hama, pemeliharaan tanaman pada masa pertumbuhan hingga siap panen, dan penanganan pasca panen.

Itu semua tentu saja tidak bisa dilakukan asal-asalan, melainkan harus berdasarkan pengetahuan empirik yang didapat dari hasil belajar dan praktik langsung di lapangan. Pertanian menjadi cabang keilmuan tersendiri yang di dalamnya banyak aspek yang harus dipelajari. Itulah yang menjadi pertimbangan pokok, kenapa di perguruan tinggi diselenggarakan fakultas atau program studi yang mengambil kajian pertanian.

Kemampuan yang tidak kalah pentingnya dalam kegiatan pertanian pada masa Era Industri 4.0 adalah mengenai pemilihan jenis-jenis tanaman yang memiliki keunggulan, khususnya yang terkait dengan kondisi lahan. Komoditas pertanian seperti itulah yang membuka peluang untuk menembus pasar global dengan nilai jual yang tinggi, yang dengan sendirinya akan banyak memberikan keuntungan, baik untuk meningkatkan tarap hidup petani maupun untuk meningkatkan devisa negara.

Bagi yang berminat berkiprah di bidang pertanian, Ma’soem University memberikan kesempatan dan menyediakan sarana serta pendidikan, untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan memadai.

Kami menunggu Anda untuk sama-sama berjuang di bidang ini, untuk ikut serta menciptakan kehidupan Indonesia yang lebih baik.

#Hastag
Berita Lainnya
Copyright © 2025 Masoem University